"Indikator kuat bahwa di salah satu wilayah NTB, bisa dikatakan kerap sebagai tempat pelarian teroris," kata Saputro, saat jumpa pers, di Mataram, Jumat.

Indikator itu dikarenakan NTB banyak tersedia akses komunikasi dan akses tempat yang sering dimanfaatkan pelarian teroris.

Kabupaten Bima, di ujung timur Pulau Sumbawa, NTB, sebagai misal. Bahkan dalam penggerebekan di Bima itu, polisi menangkap beberapa orang terduga teroris dan menyita barang bukti bom rakitan serta senjata rakitan.

Karena NTB telah menjadi salah satu tautan pelarian beberapa teroris, berarti ada benang merah yang menghubungkan wilayah NTB dengan jaringan teroris di wilayah lain, di antaranya Poso, Sulawesi, Bali, dan Jawa.

"Kami menghimbau masyarakat waspada tindakan kejahatan apapun terutama terorisme di masing-masing lingkungannya. Perlu diingat karena khusus terorisme terkadang tidak kita sadari mereka berasa di sekitar kita," kata dia.

"Oleh karenanya jika ada hal-hal yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggal, warga dapat berkoordinasi dan melaporkan kepada aparat setempat, baik RT maupun RW guna mengantisipasi korban di masyarakat," kata dia.