Penjualan Sukuk Ritel di Semarang & Solo Jeblok
Selasa, 4 Maret 2014 13:27 WIB
Menurut Branch Manager PT Danareksa Sekuritas Semarang, Melcy Rulandy S Makarawung, di Semarang, Selasa, seharusnya penjualan bisa menembus Rp200 miliar dari Semarang Rp100 miliar dan Solo Rp100 miliar, namun realisasi penjualan SR006 hanya mencapai Rp71 miliar.
Penjualan itu hanya 23,67 persen dari total target penjualan Rp300 miliar untuk wilayah Semarang dan Solo.
Beberapa faktor yang memengaruhi tidak tercapainya prediksi karena peristiwa penjualan SR006 yang hampir bersamaan dengan digelarnya lelang lain, di antaranya obligasi Jasa Marga, PLN, dan Wika Beton.
"Akibatnya investor yang sudah terbiasa membeli SR006 lebih memilih mengurangi pembelian untuk persiapan mengikuti lelang yang lain," katanya.
Faktor lain yang menghambat penjualan SR006 adalah masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai produk tersebut. Ini berbeda dengan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang juga sama-sama merupakan produk dari pemerintah.
"Kalau untuk ORI sudah banyak yang tahu dan membeli, karena penjualan dilakukan sejak 2006, kalau Sukuk meski penjualan sudah dimulai sejak 2009, namun masih banyak masyarakat yang belum tahu," paparnya.
Sementara itu, kebanyakan pembeli SR006 pada 2014 berasal dari kalangan pegawai swasta, PNS, dan pengusaha. Totalnya ada 76 nasabah, 14 di antaranya dari Semarang dan sekitarnya, serta sisanya dari Solo dan sekitarnya.
Dari perolehan Rp71 miliar tersebut, katanya, sebanyak Rp57 miliar berasal dari cabang Solo sedangkan sisanya dari Semarang, secara total dari penjualan Rp19,323 triliun SR006 di seluruh Indonesia, Danareksa berhasil menjual hingga Rp771 miliar.
SR006 akan diterbitkan pada 5 Maret mendatang dan jatuh tempo pada Maret 2017, keunggulan dari produk tersebut adalah karena tingkat risikonya 0, selain itu bagi hasil sebesar 8,75 per tahun.
Satu unit produk tersebut dijual Rp1 juta, namun penjualan minimum Rp5 juta untuk lima unit SR006, berbeda dengan ORI yang pembeliannya dibatasi hingga Rp3 miliar, untuk SR 006 tersebut tidak ada maksimal pembelian.
Sebelumnya, penjualan Sukuk Ritel dari tahun ke tahun selalu mengalami pertumbuhan antara 10 hingga 15 persen, menurut Melcy, kondisi tersebut dikarenakan semakin mapannya kondisi ekonomi masyarakat.
Ari Wasita
Pewarta : -
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenkeu sosialisasikan Green Sukuk ritel seri ST-007, kupon 6,15 %
25 November 2022 22:18 WIB, 2022