
Optimisme Petani Tembakau Jelang Panen
Sabtu, 19 Juli 2014 16:34 WIB

Tanaman yang akan dimanfaatkan daunnya tersebut kini tingginya antara 75 centimeter hingga 1,5 meter, tumbuh memenuhi hampir seluruh ladang pertanian di dataran tinggi tersebut.
Menjelang panen tahun ini petani tembakau Temanggung sempat merasa cemas, karena di daerah tersebut turun hujan dalam beberapa hari terakhir, padahal tanaman musiman ini tidak banyak membutuhkan air, apalagi menjelang memasuki masa petik.
Temanggung merupakan sentra penghasil tembakau untuk bahan baku rokok kretek. Di daerah ini berdiri sejumlah gudang tembakau yang merupakan perwakilan pabrik rokok untuk melakukan pembelian tembakau.
Petani lereng Sumbing di Dusun Lamuk, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Subakir mengatakan terjadinya hujan beberapa hari lalu membuat sebagian tanaman tembakau yang sudah tua mengalami kerusakan, namun tidak akan terlalu berpengaruh terhadap hasil panen secara signifikan, karena pertumbuhan tanaman masih baik.
Ia mengatakan hujan deras yang terjadi kemarin mengakibatkan daun tembakau berlubang atau purok dan dua tiga daun paling atas tidak bisa dipanen karena kering dan menguning.
"Hujan deras membuat sebagian daun tembakau berlubang, tetapi kalau hanya gerimis justru bagus karena pertumbuhan menjadi cepat. Kami memprediksi kalau tidak ada hujan deras lagi maka hasil panen akan bagus," katanya.
Subakir yang juga Kepala Desa Legoksari tersebut mengatakan, seluruh ladang di desanya saat ini ditanami tembakau, bahkan banyak warganya yang juga menyewa lahan di desa lain untuk ditanami tembakau.
"Meskipun luas ladang di Legoksari hanya 185 hektare, warga kami saat bisa menanam tembakau hingga 400an hektare karena mereka banyak yang menyewa ladang di luar desa," katanya.
Ia menyebutkan, jenis tembakau yang ditanam para petani di desanya adalah jenis tembakau kemloko 1, kemloko 2, dan kemloko 3. Tanaman ini merupakan jenis tembakau asli Temanggung yang memiliki daya tahan cukup baik terhadap cuaca, hasilnya bagus, dan sesuai keinginan pabrik.
Dusun Lamuk terkenal sebagai daerah penghasil tembakau srinthil yang merupakan kualitas tembakau paling bagus dan tidak ditemukan di daerah lain.
Ia menuturkan harga tembakau srinthil tahun 2013 mencapai Rp400 ribu per kilogram dan tahun 2011 mencapai Rp850 ribu per kilogram.
Ia mengatakan, panen tembakau tahun ini mundur karena waktu tanam juga mundur. Biasanya bulan Juli sudah mulai petik, tetapi tahun ini awal Agustus baru mulai petik.
"Kami berharap, hingga panen nanti cuaca bagus maka bisa menghasilkan tembakau berkualitas bagus sehingga harganya bisa tinggi," katanya.
Petani di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Setyo, mengatakan, harga tembakau tahun ini diperkirakan akan lebih bagus dari tahun lalu.
"Hujan beberapa hari kemarin tidak membuat semua tembakau rusak, namun justru tanaman tembakau yang masih dalam masa pertumbuhan menjadi lebih bagus, daunnya tebal sehingga lebih berisi. Mudah-mudahan tidak hujan lagi hingga masa panen nanti," katanya.
Menjelang panen tembakau ini, katanya, petani terus merawat tanaman tembakaunya agar menghasilkan tembakau berkualitas, antara lain melakukan proses "wiwilan" atau memangkas tudas yang tumbuh di antara pangkal daun dan juga dilakukan pemangkasan bunga tembakau.
Ia menuturkan, jika bunga tidak dipangkas maka daun menjadi tipis dan keras sehingga mudah patah.
Ia mengatakan, tahun lalu harga tembakau biasa berkisar Rp40 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram. Mudah-mudahan panen tahun ini harganya lebih bagus dari tahun lalu, karena melihat tanamannya lebih bagus tahun ini.
Prediksi membaiknya harga tembakau juga disampaikan Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Temanggung, Agus Setyawan, yang mengatakan, posisi budidaya tanaman tembakau tahun ini lebih baik dari tahun lalu.
"Mudah-mudahan cuaca tetap bagus, setelah beberapa hari lalu diguyur hujan. Jika tidak ada hujan hingga masa panen nanti insya Allah kualitas tembakau tahun ini akan lebih bagus dari tahun lalu," katanya.
Ia mengatakan, pada masa tanam tahun ini para petani mendapatkan bantuan pupuk dari pemerintah yang disalurkan melalui kelompok tani masing-masing, yakni berupa pupuk vertila.
"Kemarin ada bantuan pupuk dari alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) provinsi sehingga bisa mengurangi beban petani, walaupun belum merata tetapi bantuannya lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Pada masa tanam memang ada sedikit masalah saat terjadi kelangkaan pupuk ZA di sekitar awal Mei 2014 tetapi bisa diatasi petani dengan mencari pupuk ZA ke daerah lain,
Ia menuturkan biaya produksi dari mulai tanam hingga menjadi tembakau rajangan kering berkisar Rp45 juta per hektare.
"Hujan akhir-akhir ini lebih berpengaruh positif terhadap tanaman tembakau, cuma kalau berkelanjutan sangat negatif pengaruhnya. Harapan kami cuaca tidak seperti tahun 2013," katanya.
Ia menyebutkan, beberapa pabrik rokok telah menentukan kuota pembelian tembakau tahun ini, antara lain PT Djarum 5.000 ton dan PT Gudang Garam 8.500 ton.
"Biasanya mereka membeli lebih dari kuota yang telah ditetapkan, peningkatan pembelian menyesuaikan kualitas tembakau. Kalau kualitas baik otomatis tonase pembelian akan bertambah," katanya.
Ia berharap, agar tembakau Temanggung tetap bagus dan diminati pabrik maka jangan sekali-sekali dicampur dengan tembakau dari luar sehingga harganya akan tinggi.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025