Giman Inginkan Seluruh Anak Indonesia Tamat Sekolah
Rabu, 8 Oktober 2014 11:17 WIB
"Kalau bertemu dengan Pak Jokowi (Joko Widodo) di Jakarta, saya akan meminta beliau memperhatikan bidang pendidikan di Indonesia agar seluruh anak dapat bersekolah sampai tamat," ujar pria asal Wonogiri di Semarang, Jumat (3/10).
Hal tersebut disampaikan Giman yang sehari-hari berjualan kue putu dengan cara berkeliling menggunakan sepeda di Malang, Jawa Timur, seusai bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di depan ruang kerja gubernur.
Suami dari Karsi (30) ini mengungkapkan bahwa dirinya pernah bernazar jalan kaki dari Malang ke Jakarta jika Joko Widodo terpilih sebagai Presiden Indonesia untuk periode selanjutnya.
"Mencari sosok pemimpin seperti Pak Jokowi itu susah, hanya ada satu dari seribu orang di Indonesia," ujar bapak dari empat orang anak itu.
Giman yang tidak mengenyam pendidikan formal sejak kecil itu menjelaskan, tujuan bertemu dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang merupakan politikus PDI Perjuangan itu hanya untuk meminta doa agar selamat saat di perjalanan menuju Jakarta.
Selain membawa lima pasang pakaian, satu pasang sepatu, bendera Merah Putih, dan sejumlah uang saat berjalan kaki menuju Jakarta, Giman juga membawa buku kesan pesan yang diisi oleh sejumlah orang dalam perjalanan pelunasan nazarnya.
"Buku kesan pesan yang berisi harapan-harapan dari masyarakat ini akan saya serahkan kepada Pak Jokowi," kata pria yang mulai berjalan kaki menuju Jakarta dari Malang sejak 21 September 2014.
Menurut pria kelahiran 27 Juni 1976 tersebut, perjalanan dari Malang menuju Jakarta dengan cara berjalan kaki ini mendapat dukungan dari keluarga, terutama istrinya.
Pasangan Giman dan Karsi yang tinggal di Malang dikaruniai empat anak, tiga anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP yakni Nanda Oktavia (13), Aditya Aji Pamungkas (7), serta Yopi Romadhoni (6), diasuh oleh neneknya di Kabupaten Wonogiri, Jateng.
Anak sulung Giman, Elita Mayasari (14) yang tidak tamat sekolah dasar memilih berjualan jamu di Malang karena keterbatasan dana.
Selama berjalan kaki dari Malang-Jakarta, tiap malam Giman beristirahat di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau di kantor polisi yang dilewati.
Saat berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, Giman mengaku mampir ke rumah politikus Partai Amanat Nasional Amien Rais, namun tidak bertemu dengan yang bersangkutan.
"Saya hanya ditemui penjaga rumah, kalau bertemu dengan Amien Rais mau saya ajak jalan kaki bareng menuju ke Jakarta," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku mendukung apa yang dilakukan Giman sebagai bentuk untuk memenuhi nazar yang pernah diucapkan.
"Luar biasa, selain misi perjalanan ini juga menjadi misi pendidikan dan ini bagian dari kejujuran mimpi dari anak bangsa sesuai apa yang ada di pikiran dan hatinya, maka diekspresikan dengan cara itu (berjalan kaki Malang-Jakarta, red)," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar sempat menyindir sejumlah pimpinan partai politik yang hanya janji dan bicara saja tanpa ada realisasinya.
"Dia (Giman, red) nazarnya jalan kaki Malang-Jakarta dan dipenuhi, jadi ini bagian dari rakyat yang tidak 'mencla-mencle', saat inikan banyak yang sukanya janji-janji," kata Ganjar.
Ganjar sempat menuliskan kata "Semangat" di buku kesan pesan yang dibawa Giman dan akan diserahkan kepada Jokowi.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025