Logo Header Antaranews Jateng

Peternak Boyolali Olah Kotoran Sapi Jadi Kompos

Rabu, 8 April 2015 16:36 WIB
Image Print
Ilustrasi - Pekerja mencampur kotoran hewan, pasir, serta air sebagai bahan pembuatan pupuk kompos. (Foto ANTARA)
Pihaknya bersama PT Lavinda Sun Flower sebuah perusahaan yang memproduksi enzim untuk membuat kotoran sapi menjadi pupuk kompos dalam waktu 24 jam, kata Ketua Aspin Suparno, disela acara sosialisasi anggota Aspin di Boyolali, Rabu.

Menurut Suparno, kegiatan mengolah limbah kotoran sapi tersebut dampak positif, karena potensinya di Boyolali mencapai sekitar 5.000 ton per hari. Jumlah itu, dari total ternak sapi milik kelompok Aspin di Boyolali, sebanyak 3.000 ekor.

Suparno menjelaskan, selama pemanfaatan limbah kotoran ternak di Boyolali masih kecil. Para peternak kebanyakan membuang dan sebagian mengolahnya menjadi biogas.

Namun, peternak dengan adanya pengolahan limbah kotoran ternak yang diberikan enzim tersebut diharapkan akan banyak manfaatnya.

PT Lavinda Sun Flower yang memproduksi enzim, maka kotoran sapi bisa mengubah menjadi pupuk kompos dalam waktu 24 jam. Kotoran sapi juga menjadi tidak berbau dan kandang akan lebih bersih.

Menurut Direktur PT Lavinda Sun Flower, Jauw Tung Lin, bahwa perusahaan secara teknis memproduksi enzim. Enzim ini, digunakan untuk menghilangkan bau pada kotoran dan mengubah menjadi pupuk kompos yang berguna bagi pertanian.

Menurut dia, guna untuk mengubah kotoran sapi menjadi pupuk kompos biasanya dibutuhkan waktu dua hingga tiga minggu, tetapi produk ini hanya membutuhkan waktu sekitar 24 jam.

Selain itu, kata dia, dampak positif dari produk enzim tersebut ternak sapi tidak akan stres karena kandang tidak penuh dengan bau kotoran.

"Dengan pengolahan ini, lingkungan di sekitar rumah juga akan tenang dan tidak berbau kotoran," katanya.

Menurut dia, teknologi berasal dari Belanda tersebut mekanismenya cukup praktis yakni dengan menuangkan cairan dalam air kemudian dikocok. Setelah itu, didiamkan selama 20 menit, dan kemudian semprotkan ke kotoran sapi.

Menurut Sekretaris Dinas Pertanian dan Kehutanan Boyolali, Heru Sasongko, pihaknya menyambut positif adanya produk enzim untuk mengolah kotoran sapi tersebut.

Menurut dia, di Boyolali sebenarnya sudah ada petani yang mengolah kotoran menjadi pupuk, tetapi cara yang diperlakukan masih sederhana.


Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024