Logo Header Antaranews Jateng

Wamenlu: Pemerintah Pertimbangkan Permintaan Nepal Agar RS Indonesia Tinggal Tiga Bulan

Senin, 11 Mei 2015 13:37 WIB
Image Print
Beberapa warga Satunggal, Nepal, berteduh di depan Rumah Sakit Lapangan yang didirikan oleh Tim Indonesia Peduli Nepal, Selasa (5/5). Rumah Sakit Lapangan berstandar internasional itu menjadi Unit Gawat Darurat dan poliklinik umum bagi korban bencana
"Kita akan terus (membantu) tentu saja, pertama misi kemanusiaan. Bahkan, ada permintaan agar rumah sakit lapangan kita diteruskan sampai tiga bulan," kata Wamenlu A.M. Fachir di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pemerintah Indonesia masih mempertimbangkan permintaan tersebut dengan melihat ketersediaan logistik yang masih tersisa.

"Akan kita lihat nanti, karena hal itu juga menyangkut logistik yang tersedia dan sebagainya," ujar dia.

Wamenlu mengatakan bahwa misi penyelamatan di Nepal juga masih terus dilakukan, di mana tim bantuan kemanusiaan dan evakuasi dari Indonesia terus bekerjasama dengan pemerintah dan pihak otoritas Nepal.

"Meskipun kita tahu itu tidak gampang karena lapangannya memerlukan keahlian. Saya pikir kerja sama kita dengan pemerintah Nepal, terutama keahlian yang mereka miliki, diperlukan untuk bekerja bersama-sama," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan Indonesia untuk bencana gempa Nepal dianggap sebagai bantuan yang paling lengkap.

"Untuk bantuan kemanusiaan, kita fokus pada pemberian rumah sakit tenda, perlengkapan untuk operasi, dan kita juga bawa dokter. Bantuan kita considered as (dianggap) yang paling lengkap," kata Lalu Muhammad Iqbal.

Menurut dia, dalam menyiapkan bantuan kemanusiaan untuk bencana gempa Nepal, tim bantuan kemanusiaan dari Indonesia mengingat pengalaman dari bencana gempa di Yogyakarta dan Nepal guna menentukan jenis bantuan yang paling dibutuhkan.

"Kita ambil pelajaran dari Yogyakarta dan Aceh, yang paling banyak (setelah gempa) masalah patah tulang sehingga yang banyak dikirim dokter spesialis ortopedi," ujar dia.

Iqbal menyebutkan bantuan kemanusiaan yang dibawa tim dari Indonesia, antara lain makanan, peralatan atau perlengkapan medis, dan obat-obatan.

"Semua kebutuhan siklus pengobatan dibawa ke Nepal. Harapannya tim kita bisa merawat lebih lanjut," kata dia.

Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025