Logo Header Antaranews Jateng

PT Sumber Alfaria Bangun Kampung Alfamart di Semarang

Selasa, 26 Mei 2015 16:13 WIB
Image Print
"Ada 65 unit rumah layak huni yang dibangun. Biaya pembangunan atau rehabilitasi rumah sekitar Rp35 juta-Rp40 juta per unit," kata Corporate Affair Director Alfamart Solihin di Semarang, Selasa.

Hal tersebut diungkapkannya usai peresmian rumah layak huni di Desa Kalialang Baru, Kecamatan Gunungpati, Semarang, sekaligus meresmikan perkampungan tersebut sebagai Kampung Alfamart.

Menurut dia, program rehabilitasi rumah tidak layak huni itu bukanlah yang pertama dilakukan Alfamart dan HFH Indonesia Foundation.

Selama ini, menurut dia, masih dilakukan secara terpisah-pisah.

"Dahulu masih terpisah-pisah, misalnya di sini sekian rumah, di situ sekian rumah. Kalau yang dipusatkan pertama dalam jumlah besar, ya, baru di sini (Desa Kalialang Baru, red.)," katanya.

Pembangunan sebanyak 65 rumah layak huni itu, kata dia, berasal dari donasi konsumen Alfamart dan Alfamidi selama periode 16 Mei--15 Juni 2014 yang jumlahnya hampir mencapai Rp2,11 miliar.

Direktur Nasional HFH Indonesia Foundation James Tumbuan mengatakan bahwa program kemitraan dengan Alfamart itu merupakan kali kedua setelah program serupa bertajuk "Rumah untuk Indonesia" pada tahun 2013--2014.

Ia menyebutkan setidaknya masih ada 7,9 juta unit rumah yang berstatus tidak layak huni di Indonesia sehingga membutuhkan bantuan untuk rehabilitasi, termasuk perusahaan swasta seperti Alfamart.

"Rumah-rumah yang kondisinya semula tidak layak ini dirobohkan dan dibangun ulang. Selama ini, lantainya masih tanah. Lantai merupakan bagian terpenting dalam standar kelayakan rumah," kata James.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang hadir pada kesempatan itu mengapresiasi program kemitraan Alfamart-HFH Indonesia Foundation untuk membantu keluarga tidak mampu memiliki rumah layak huni.

"Kami sebenarnya punya program perbaikan sebanyak 2.000 rumah layak huni selama lima tahun. Namun, karena lokasinya menyebar di 16 kecamatan, tidak terlalu terlihat," ungkapnya.

Makanya, Hendi--sapaan akrab Hendrar Prihadi--menginstruksikan jajarannya yang terkait untuk meniru program pembangunan rumah di setiap kawasan sekitar 50--100 unit agar makin optimal.

Pewarta :
Editor: Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2024