Logo Header Antaranews Jateng

TPKS Tunggu Langkah Pemerintah Terkait Infrastruktur

Selasa, 29 Desember 2015 16:23 WIB
Image Print
Petugas memantau proses bongkar muat kontainer di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Rei/nz/15.
General Manager TPKS Erry Akbar Panggabean mengatakan beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berjanji akan segera menyelesaikan proyek tol dan membenahi beberapa jalan utama lain khususnya yang menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Saat ini, salah satu proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan yaitu meninggikan jalan Ronggowarsito yang merupakan akses menuju pelabuhan.

"Jalan Ronggowarsito ini merupakan salah satu akses utama menuju ke pelabuhan selain jalan arteri," katanya.

Selain itu, dikatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mendukung penuh program reaktivasi rel kereta api yang nantinya akan menghubungkan Stasiun Tawang dengan TPKS.

"Mudah-mudahan sebagian proyek-proyek infrastruktur ini bisa selesai di tahun depan, dengan begitu operasional transportasi akan jauh lebih baik," katanya.

Pihaknya juga berharap, dengan selesainya proyek infrastruktur tersebut perusahaan-perusahaan di Jawa Tengah dan Yogyakarta akan dapat memanfaatkan jasa pengiriman barang melalui pelabuhan.

Pihaknya sendiri tidak memungkiri saat ini ada sebagian perusahaan di Jawa Tengah dan DIY yang lebih memilih pelabuhan lain untuk mengirimkan barang.

"Kami belum bisa mendata seberapa banyak perusahaan-perusahaan yang mengirimkan barang melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Priok," katanya.



Fasilitas Dalam Pelabuhan
Erry mengatakan, sebetulnya infrastruktur bukan satu-satunya faktor yang mengakibatkan perusahaan-perusahaan tersebut lebih memilih mengirimkan barang melalui pelabuhan lain.

Menurut dia, faktor lain yang juga memengaruhi kondisi tersebut adalah minimnya kapal langsung dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ke negara-negara tujuan ekspor.

"Saat ini kapal 'direct' melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang baru 20 persen, di antaranya menuju ke Tiongkok, Malaysia, dan Hong Kong. Sedangkan untuk kapal yang 'nondirect' akan dikirim melalui Singapura," katanya.

Oleh karena itu, saat ini pihaknya sedang mengupayakan kemungkinan diadakannya kapal langsung menuju ke negara-negara tujuan ekspor di antaranya ke Amerika dan Eropa.

"Salah satu yang harus dibenahi adalah kedalaman alur. Sebetulnya kedalaman alur kita sudah 10 meter, tetapi yang tertulis di peta maritim masih 8,5 meter," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya akan segera melakukan deklarasi untuk mengurus sertifikasi kedalaman alur paling tidak di bulan Januari mendatang.

Meski demikian, pihaknya berharap agar kedalaman alur bisa mencapai 12 meter. Dengan begitu, kapal-kapal langsung menuju ke beberapa negara asing dapat bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas tanpa kendala.

"Harapannya ada sinergi antara Departemen Perhubungan dengan PT Pelindo III yang dalam hal ini mengelola Pelabuhan Tanjung Emas," katanya.

Diakuinya, hingga saat ini sudah ada beberapa kapal asing yang mengutarakan ketertarikannya untuk dapat melayani pengiriman dari Semarang ke beberapa negara asing.

"Oleh karena itu, dengan didalamkannya alur hingga 12 meter, kami siap mengundang perusahaan pelayaran internasional untuk masuk dan bekerja sama dengan kami," katanya.


Tunggu Pengembangan Dermaga
Sementara itu, sejauh ini pihak perusahaan masih menunggu penyelesaian pengembangan dermaga. Dengan begitu, operasional perusahaan akan lebih lancar.

Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)/Indonesian Logistic and Forwarder Association (ILFA) Jateng Ari Wibowo mengakui saat ini masih banyak perusahaan di Jawa Tengah yang keluar melalui Tanjung Perak dan Tanjung Priok.

"Pada dasarnya mereka ini mengejar jadwal kapal yang langsung melayani penyeberangan ke negara-negara tujuan, di antaranya ke Eropa, Australia, dan beberapa negara di Asia," katanya.

Beberapa perusahaan yang memilih untuk melakukan pengiriman melalui pelabuhan di Jakarta maupun Surabaya kebanyakan bergerak di bidang tekstil dan makanan.

Oleh karena itu, pihaknya menunggu adanya pengembangan dermaga yang saat ini masih dalam tahap proses.

Bahkan, pihaknya berharap agar TPKS lebih baik memisahkan diri dari PT Pelindo III. Dengan begitu TPKS akan memiliki kewenangan sendiri khususnya yang bertujuan mengembangkan dermaga.

"Apakah itu mau dijadikan anak perusahaan yang bisa menentukan kebijakan sendiri atau dipecah menjadi PT Pelindo juga. Itu jauh lebih efektif," katanya.

Pihaknya optimistis dengan langkah tersebut, pengembangan dermaga akan cepat dilakukan. Dampak baiknya adalah akan lebih banyak kapal berukuran besar yang masuk ke Semarang.

"Selain itu, akan lebih banyak perusahaan yang melakukan pengiriman melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang," katanya.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025