Logo Header Antaranews Jateng

2.300 Tewas Serangan Udara Rusia di Suriah

Kamis, 31 Desember 2015 07:39 WIB
Image Print
Warga sipil berjalan di sepanjang lokasi yang menurut aktivis ditembak meriam oleh pasukan yang loyal kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad di wilayah Douma Damaskus, Suriah, Minggu (22/11). Foto diambil tanggal 22 November 2015. (REUTERS/Bassam Kha
Rusia mulai melakukan perang udara di Suriah pada 30 September untuk mendukung sekutunya, Presiden Bashar al-Assad.

Menurut Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah, serangan Moskow terhadap Suriah menewaskan 2.371 orang. Jumlah itu meliputi 792 warga, 180 di antara mereka anak-anak.

Serangan itu menewaskan 655 petempur kelompok ISIS, yang menurut Rusia menjadi sasarannya bersama dengan "kelompok teroris lain".

Sekitar 924 pejuang oposisi lain - mulai dari pemberontak yang didukung AS hingga anggota afiliasi Suriah Al-Qaeda dan pesaing ISIS, Front Al-Nusra - juga tewas dalam serangan Rusia.

Observatorium yang berbasis di Inggris itu memiliki jaringan sumber yang luas di Suriah. Rusia, koalisi pimpinan AS dan angkatan udara Suriah semua melaksanakan serangan udara di negara itu, namun kelompok pemantau itu membedakannya berdasarkan jenis pesawat terbang dan amunisi yang digunakan.

Rusia telah dikritik oleh pemberontak, kelompok hak asasi manusia, dan Barat karena menimbulkan korban sipil.

Amnesty Internasional pekan lalu mengatakan serangan Rusia telah membunuh ratusan warga sipil, banyak dari mereka menjadi korban dalam serangan yang ditargetkan, yang dapat disebut kejahatan perang.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner mengulang tuduhan pada Selasa, dengan mengatakan serangan Rusia telah "membunuh ratusan warga sipil, termasuk menyerang fasilitas medis, sekolah dan pasar".

Lebih dari 250 ribu orang tewas sejak perang meletus di Suriah pada Maret 2011 dengan unjuk rasa menentang pemerintah, demikian laporan AFP.

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024