Cik Meme, Lestarikan Lunpia Dengan Prinsip Berbagi
Sabtu, 5 Maret 2016 21:09 WIB
Pada 2015, Cik Meme juga sempat mendatangi Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta untuk menggelar aksi moral karena risau begitu mendengar lunpia diklaim oleh Malaysia.
Sebagai putri dari Tan Yok Tjai, generasi kedua pendiri Lunpia Mataram Semarang, pemilik nama asli Meliani Sugiarto itu terus berupaya melestarikan lunpia di tengah masyarakat.
Salah satunya dengan menghadirkan berbagai varian rasa lunpia di Lunpia Delight miliknya, agar penikmatnya tidak bosan dan bebas memilih varian rasa lunpia yang disukainya.
Saat ini sudah ada enam varian rasa, yakni Raja Nusantara (jamur dan kacang mete), Kajamu (daging kambing), Fish (ikan kakap), Original (udang, rebung, dan ayam), dan Plain untuk vegetarian.
Alhasil, bisnis ibu satu anak itu kian berkembang dan dikenal secara luas. Bahkan, perempuan kelahiran Semarang, 27 Juni 1979 itu, berencana membuka cabang di Yogyakarta, Jakarta, dan Hongkong.
Di balik kesuksesannya membangun bisnis lunpia, Cik Meme ternyata menerapkan prinsip berbagi dalam berbisnis, yakni dengan menggandeng pengayuh becak, sopir taksi, dan sopir travel.
"Jadi, saya apresiasi mereka ini (pengayuh becak, sopir taksi, dan travel, red.) dengan persentase dari setiap pembelian lunpia. Mereka kan yang membawa pelanggan ke sini," katanya.
Tak hanya itu, para pengayuh becak, sopir taksi, dan travel juga diikutkan dalam undian dengan hadiah jam tangan bermerek yang tahun ini diberikan kepada 10 pemenang.
"Pembagian hadiah jam tangan ini jadi tradisi tahunan. Tahun depan, saya tambah. Kenapa jam tangan? Karena waktu itu berharga. Saya ingin berbagi untung dalam keberuntungan," katanya.
Bagi pembeli yang beruntung, Cik Meme pada tahun ini sudah memberikan hadiah tiga sepeda motor, yakni Yamaha R25, R15, dan Vixion, sementara tahun depan ada tiga unit Honda CBR 150 R.
Pewarta : -
Editor:
Zuhdiar Laeis
COPYRIGHT © ANTARA 2024