Warga Simpati Pasar Paingan
Sabtu, 11 Juni 2016 21:02 WIB
Mereka berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan para pegiat sejumlah komunitas di kota itu untuk menyampaikan petisi penolakan rencana Dinas Pengelolaan Pasar Kota Magelang merelokasi Pasar Paingan ke kawasan Lapangan Rindam IV/Diponegoro, Sabtu.
Juru bicara sejumlah komunitas setempat, Condro Bawono (Mbilung Sarawita) di sela aksi simpati tersebut, mengatakan kegiatan dikemas dalam acara buka puasa bersama di kawasan alun-alun setempat setiap Sabtu, selama Ramadhan 1437 Hijriah.
"Kami membantu kawan-kawan yang akan menyampaikan petisi menolak relokasi," kata Mbilung yang juga mantan Ketua Dewan Kesenian Kota Magelang itu.
Petisi tersebut, antara lain berisi tentang permintaan kepada Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito agar membatalkan rencana DPP Kota Magelang merelokasi pedagang Pasar Paingan karena keberadaannya tidak lepas dari tradisi pengajian Masjid Kauman.
Tradisi pengajian Minggu Paing Masjid Kauman berlangsung sejak era awal 1960-an di pelopori para kiai berpengaruh dari sejumlah pondok pesantren di Magelang, sedangkan munculnya Pasar Paingan sejak sekitar 1967.
Pihaknya menyediakan komputer jinjing di arena kegiatan, untuk warga menyampaikan petisi melalui situs charge.org
"Pasar Paingan jangan direlokasi, tetapi cukup ditata dan ditertibkan. Misalnya pedagang tidak boleh menggunakan pengeras suara untuk berjualan," katanya.
Hingga saat ini, telah tercatat 294 orang yang menandatangani petisi tersebut.
Aksi penggalangan simpati oleh sejumlah pegiat komunitas di Kota Magelang dilakukan secara sederhana. Mereka, antara lain duduk di alas yang digelar di kawasan alun-alun setempat. Sejumlah petugas menjaga kegiatan mereka.
Di tempat tersebut juga disediakan makanan dalam tempat pikulan, sedangkan sejumlah orang lainnya datang ke tempat itu sambil membawa berbagai makanan dan jajanan untuk berbuka puasa bersama.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025