Raskin di Temanggung Gunakan Beras Lokal
Rabu, 20 Juli 2016 16:11 WIB
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Pemkab Temanggung, Sunardi, di Temanggung, Rabu, mengatakan beras asal Kabupaten Temanggung mulai masuk ke gudang Bulog Subdivre Kedu sekitar Mei dan mulai didistribusikan untuk raskin pada Juli.
Ia mengatakan distribusi pada bulan-bulan sebelumnya bukan pengadaan dari Temanggung, namun dari kabupaten lain yang berada di dataran rendah seperti Purworejo dan Kebumen.
"Setelah pengadaan dari Purworejo dan Kebumen habis baru didistribusikan beras dari Temanggung. Jadi kini warga mengkonsumsi beras dari daerah sendiri yang dikenal enak dan kualitasnya lebih baik," katanya.
Ia menuturkan memang ada keluhan dari warga setelah kualitas raskin turun dari premium ke kualitas biasa. Kualitas premium ini hanya sampai bulan ketiga. Kualitas biasa ini dirasa kurang nikmat karena kebanyakan masyarakat mengkonsumsi beras lokal Temanggung yang kualitasnya lebih baik dibanding di dataran rendah.
Ia mengatakan distribusi Juli 2016 sebenarnya jatah pada Agustus 2016, karena jatah Juli sudah didistribusikan berbarengan jatah Juni 2016. Pada bulan tersebut warga mendapatkan dua kali raskin.
Alokasi bulan Juli ini, katanya merupakan alokasi reguler ke delapan sehingga warga masih akan mendapatkan empat kali raskin. Sejauh ini, pemkab belum mendapat keterangan dari pemerintah pusat adanya tambahan raskin.
Staf Bagian Perekonomian, Setda Pemkab Temanggung, Arief Mujiono mengatakan kuota raskin di Temanggung tahun 2016 masih sama dengan tahun 2016, yakni sebanyak 51.816 RTS. Setiap RTS menerima 15 kilogram beras per bulan dengan harga tebus Rp1.600 per kilogram.
Selama ini belum ada keluhan dari masyarakat akan buruknya kualitas raskin. Bulog juga sudah menjanjikan kualitas raskin layak konsumsi dan jika kulitasnya buruk segera diganti.
"Kami terus awasi distrisbusi raskin. Masyarakat yang kecewa pada raskin juga diminta untuk segera melapor pada satgas raskin, kades, camat atau bagian perekonimian untuk ditindaklanjuti," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024