Logo Header Antaranews Jateng

Pakar Nutrisi: Berikan Makanan Pendamping ASI Secara Tepat

Sabtu, 19 November 2016 06:52 WIB
Image Print
Ilustrasi Ibu Menyusui (flickr.com)
Semarang, Antara Jateng - Pakar nutrisi Dr. dr. Tan Shot Yen mengingatkan para orang tua untuk memberikan makanan pendamping air susu ibu (ASI) kepada buah hatinya secara tepat.

"Pemberian makanan pendamping ASI terkadang kurang diperhatikan oleh orang tua. Padahal, sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak," katanya di Semarang, Jumat.

Hal tersebut diungkapkan dokter kelahiran Beijing, Tiongkok, 17 September 1964 itu di sela "community gathering" Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Jawa Tengah, di Semarang.

Makanan pendamping ASI, menurut dia, harus diberikan setelah anak berusia enam bulan dengan kandungan karbohidrat, protein hewani, buah, sayur, kacang-kacangan, dan lemak secara seimbang.

"Pemberian makanan pendamping ASI ini harus disesuaikan dengan usia buah hati, terutama terkait tekstur dan kuantitas makanan yang diberikan. Misalnya, bisa saja dibuat bubur," katanya.

Ia menjelaskan makanan pendamping ASI bermanfaat memberikan stimulus bagi anak untuk belajar mengunyah, dan harus bersifat ilmiah untuk menunjang kesehatan alamiah dan cakupan gizi utuh.

Secara fungsional, kata dia, makanan pendamping ASI tentunya harus kaya tekstur, memiliki keaslian warna, keaslian rasa, dan disesuaikan dengan musim, serta kearifan tradisi.

"Cara mengolah makanan pendamping ASI dilakukan dengan menentukan menu yang akan diberikan setiap pekan. Bahan dalam wadah harus sesuai jadwal menu dan bahan yang harus ada selalu tersedia," katanya.

Bahan makanan yang harus ada dalam makanan pendamping ASI, lanjut dia, yakni ayam, telur, wortel, buncis, dan kacang merah karena usia di atas enam bulan merupakan masa tumbuh kembang anak.

"Memberi makan anak bertujuan memenuhi kebutuhan gizi, mendidik, berkomunikasi, dan memberikan rasa nikmat. Sebuah investasi kesehatan anak dimulai dari ASI dan makanan pendamping ASI," katanya.

Tan mengingatkan tidak terpenuhinya ASI dan makanan pendamping ASI berisiko menyebabkan anak mengalami obesitas, kolesterol tinggi, kekurangan mineral, zat besi, hingga gangguan perilaku.

"Saat ini, sudah banyak anak yang kekurangan gizi maupun obesitas. Harus ada langkah nyata dari para orang tua agar generasi muda Indonesia bisa sehat dan jauh dari penyakit," tegasnya.

Sementara itu, Ketua AIMI Jateng Rachmadhani mengatakan gaya hidup sehat dan alami harus dimulai sejak dini, yakni pemberian ASI sebagai nutrisi terlengkap dan terbaik, hingga makanan pendamping ASI.

"Makanan pendamping ASI olahan rumah dari bahan pangan lokal. Masyarakat masih menggunakan pola Empat Sehat Lima Sempurna. Sekarang ini, sudah beralih pada Pedoman Gizi Seimbang (PGS)," katanya.

Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024