Logo Header Antaranews Jateng

Ibu Negara Iriana Gerakkan Guru Lakukan Tes IVA

Kamis, 24 November 2016 15:07 WIB
Image Print
Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersalaman dengan para guru di sela acara Gerakan Nasional Pekan Deteksi Diri Iva test dan Sadaris di Alun-alun Klaten, Kamis (24/11). (Foto: Bambang Dwi Marwoto/ANTARAJATENG.COM)
Klaten, Antara Jateng - Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) menggerakkan para guru di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, untuk menjaga kesehatannya dengan tes inspeksi visual asam asetat (IVA) untuk mendeteksi kanker.

Ibu Negara bersama rombongan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) melakukan kunjunganya di Jawa Tengah dalam rangka Gerakan Nasional Pekan Deteksi Dini Iva Test dan Sadarnis bagi ibu-ibu guru, di Alun Alun Kabupaten Klaten, Kamis.

Dalam kesempatan tersebut Ibu Negara menyatakan senang bisa bertemu langsung dengan para ibu guru di Klaten. Gerakan Nasional Pekan Deteksi Dini Iva Test ini, yang juga bersamaan dengan Hari Guru Nasional Indonesia.

Oleh karena itu, Iriana berharap agar pada ibu guru kondisinya sehat, sehingga agar memanfaatkan kegiatan pemeriksaan deteksi dini dengan metode Iva test dengan gratis.

"Guru diharapkan bisa memanfaatkan dengan memeriksakan rahimnya secara gratis," katanya.

Ibu Negara kemudian melakukan dialog dengan sejumlah guru di Klaten, dan beliau bangga melihat antusias para guru tergerak hatinya untuk memeriksakan melalui Iva test.

Ibu Negara meminta kepada para guru setelah memeriksakan melalui Iva test, kemudian dapat memberikan informasi kepada masyarakat lainnya agar mereka juga melakukan hal yang sama.

Ketua Umum OASE-KK Erny Tjahjo Kumolo mengatakan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November diperingati dengan mengadakan gerakan nasional deteksi dini Iva test dan Sadarnis bagi guru Indonesia. Hal ini, tindak lanjut gerakan tentang deteksi dini Iva test yang dilakukan sebelumnya 20 April 2016.

"Pencanangan sudah dilakukan oleh Ibu Negara Iriana Jokowi yang perduli dengan kesehatan terutama para perempuan sehingga pada hari ini, dilaksanakan serentak di seluruh Provinsi di Indonesia, termasuk Banda Aceh, Palembang, Bandar Lampung, Bandung, Surabaya, Palangkaraya, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Balikpapan, Makassar, Ambon dan Klaten Jateng.

Erny Tjahjo Kumolo mengatakan perlu diketahui akibat penyakit kanker rahim dan payudara angka kematian ibu di Indonesia dinilai tinggi. Indonesia menyakit kanker berdasarkan data riset Kesehatan dasar 2013 prevalensi tumor/kanker mencapai 1,4 per 1.000 penduduk atau sekitar 347.000 orang. Penyakit kanker tertinggi pada perempuan yakni payudara dan lereh rahim.

"Kami berharap melalui ibu guru Indonesia menjadi sehat, karena mereka memiliki tanggung jawab yang besar yakni mendidik dan mencerdaskan anak bangsa atau generasi muda ke depan," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap para guru dan masyarakat lainnya mnelakukan pemeriksaan rutin dan secara berkala sebagai upaya mencegah dan deteksi kanker.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024