![Logo Header Antaranews Jateng](https://jateng.antaranews.co/img/logo-antarajateng.jpg)
DPRD Jateng: Edukasi penting untuk tekan kematian ibu melahirkan dan bayi
![Image Print](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/17/IMG_20250217_114653.jpg)
Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat dalam upaya mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan bayi.
"Edukasi dan pemeriksaan kesehatan calon ibu harus menjadi prioritas," kata Sarif di Semarang, Senin.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah, lanjut dia, mencatat angka kematian ibu melahirkan pada 2024 mencapai 428 kasus.
Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, dan Wonosobo menjadi tiga daerah dengan kasus terbanyak di Jawa Tengah.
Ia menyebut faktor ekonomi keluarga, pendidikan, dan budaya menjadi akar permasalahan yang harus menjadi fokus dalam penyelesaian.
"Perlu ada semacam ada pemetaan rencana, lima hingga sepuluh tahun ke depan untuk merancang program yang efektif melalui intervensi berbasis data dari pemerintah daerah," katanya.
Skrining kesehatan untuk mencegah kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), lanjut dia, juga perlu terus dikembangkan untuk dapat menurunkan angka kejadian yang terus meningkat.
"Evaluasi berkala dan desain ulang program terus dilakukan untuk memastikan kesesuaian dengan indikator yang telah ditetapkan," katanya.
Menurut dia, dibutuhkan sinergi dan terintegrasi yang berkesinambungan oleh para pemangku kepentingan, seperti pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/ kota, swasta dan masyarakat.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025