Warga Enggan Tandingi Aksi Penolak Pabrik Semen
Jumat, 9 Desember 2016 21:38 WIB
"Kami berharap adanya pabrik semen. Memang ada mungkin tetangga, saudara kami yang tidak sepaham (menolak pabrik)," kata Suharti, warga Desa Tegaldowo, Rembang, di Semarang, Jumat.
Hal tersebut diungkapkannya saat penyampaian hasil survei lapangan di lingkungan kawasan pabrik Semen Indonesia di Rembang oleh Tim Advokasi Penyelamat Aset Negara di Semarang.
Berbagai bentuk aksi untuk menolak keberadaan pabrik semen di Rembang pun dilakukan, kata dia, termasuk yang baru-baru ini dengan "longmarch" untuk menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Namun, ia mengaku warga yang mendukung keberadaan pabrik enggan menandingi aksi warga lainnya yang tidak sepaham, di samping karena memang tidak memiliki jaringan sebagaimana mereka.
"Tetangga, saudara kami yang tidak sepaham dibantu kalangan lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM). Banyak orang yang tidak kami kenal datang ke desa, membantu mereka," katanya.
Suharti mengaku hanyalah orang desa biasa yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan aksi tandingan, namun selama ini hubungan antara warga yang pro dan kontra tetap berjalan baik.
Tokoh masyarakat Desa Kadiwono, Ahmad Soleh yang juga hadir berpendapat sama, sebab sejak dari kecil mereka diajarkan untuk berdoa apabila menemui kesulitan yang susah untuk dipecahkan.
"Selama ini, kami selalu diajarkan kalau sudah mentok, tidak bisa berpikir lagi, ya, berdoa. Makanya, kami kemarin menggelar istighosah, berdoa bersama, mengadu kepada Allah SWT," katanya.
Istighosah yang diikuti sekitar 4.000 warga yang tinggal di Kecamatan Gunem dan Bulu, Rembang, berlangsung Rabu (7/12) lalu di Desa Kadiwono yang merupakan jalan menuju pabrik.
Doa bersama itu dipimpin KH. Idror Maimoen, pengurus Forum Kyai Muda Jateng yang juga putra dari KH. Maimoen Zubair, sebagai bentuk dukungan warga agar pabrik semen di Rembang tetap berjalan.
Desa Kadiwono merupakan satu dari lima desa di Rembang yang masuk dalam wilayah ring satu pabrik Semen Indonesia, selain Desa Timbrangan, Desa Tegaldowo, Desa Pasucen, dan Desa Kajar.
Senada dengan itu, Joko Supriyanto, tokoh masyarakat Desa Tegaldowo, Rembang, menyebutkan rombongan yang melakukan "longmarch" tersebut tidak semuanya warga desa sekitar pabrik semen.
"Teman-teman, saudara kami yang mengikuti 'longmarch' kemarin itu tidak semuanya dari Rembang. Yang dari Rembang sedikit. Sekitar 100-an orang," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024