Kaku Tulang Selama 25 Tahun, Sulami Akhirnya Dirujuk ke Solo
Rabu, 25 Januari 2017 16:45 WIB
Pasien Sulami datang dengan dinaikkan mobil ambulans dan didampingi keluarganya, lurah, serta relawan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kedawung, langsung menuju Poliklinik RSUD Dr Moewardi Solo untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Menurut Kepala Bagian Humas RSUD Dr Moewardi Surakarta Elysa, Sulami masuk RSUD Dr. Moewardi Solo dengan membawa surat rujukan dari RSU Sragen.
"Kami menerima pasien Sulami di Poliklinik Penyalit Dalam, dan sudah diperiksa oleh dokter Arif Nurudin, spesialis penyakit dalam dan dr Bintang Sucahyo, spesialis Ortopedi," katanya.
Dia menjelaskan untuk sementara hasil diagnosa dokter yang memeriksa, menyebutkan bahwa pasien ada kelainan di seluruh sendinya atau intinya sendinya mengalami kaku.
Dokter, katanya, sedang mencari penyebab munculnya penyakit tersebut karena hal itu baru pertama ditangani di rumah sakit setempat.
"Kami sedang melakukan pemeriksaan laboratorium dan foto rongent," kata Elysa.
Dia menjelaskan RSUD Dr Moewardi langsung membentuk tim yang terdiri atas beberapa dokter spesialis yang diketuai dokter Arif Nurudin dengan melibatkan beberapa dokter lainnya untuk menangani Sulami.
Selain itu, tim dokter juga akan melibatkan bagian-bagian penunjang lainnya, baik laboratorium maupun radiologi, untuk mengetahui apa penyebab penyakit itu.
"Pasien Sulami sekarang rawat inap dan masuk di Bangsal Mawar 1 Nomor 3 RSUD Dr Moewardi Solo," katanya.
Pasien Sulami dirujuk ke Solo dengan menggunakan pelayanan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Keluarga pasien ada tiga orang, dan mereka akan bergantian menjaga Sulami.
Susilowati (22), adik kandung Sulami, mengatakan kakaknya awal mengindap penyakit aneh tersebut sejak usai 10 tahun atau duduk di kelas 5 SD. Dia mengalami benjolan di lehernya dan kemudian sakit panas.
Secara bertahap, tulang persendian tangan dan kaki Sulami tidak bisa digerakan hingga sekarang usianya 35 tahun. Dia mengalami penyakit kaku tulang itu sekitar 20 hingga 25 tahun.
"Namun, dia hanya bisa menggerakan jari tangannya, sehingga untuk menghilangkan kejenuhan Sulami merajut benang membuat kerajinan," kata Susilowati.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024