Melemah, Pertumbuhan Ekonomi Jateng 2016
Senin, 6 Februari 2017 14:50 WIB
"Berdasarkan data kami, untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 5,28 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Margo Yuwono di Semarang, Senin.
Dia mengatakan angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 5,4 persen. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Jateng pada tahun 2016 tersebut lebih baik dibandingkan dengan nasional yang hanya 5,02 persen.
"Dari sisi 'demand', salah satunya karena melemahnya pertumbuhan di konsumsi pemerintah. Kita tahu pada tahun 2016 seluruh kementerian dan lembaga melakukan penghematan anggaran sehingga mengurangi belanja. Akhirnya konsumsi lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Sementara itu dari sektor ekonomi, Jawa Tengah didominasi oleh industri pengolahan yang berkontribusi sebesar 34 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah secara keseluruhan.
"Corak ekonomi Jawa Tengah tergantung pada industri pengolahan. Ini tumbuh tetapi lebih rendah dari tahun kemarin dan secara akumulasi memang memengaruhi ekonomi Jateng. Meski tumbuh melambat tetapi 'performance' kita masih bagus," katanya.
Untuk menjaga kinerja ekonomi tetap baik, pihaknya berharap agar pemerintah menjaga kondisi industri secara keseluruhan, termasuk menjaga ekspor produk Jawa Tengah.
"Industri sangat tergantung dari 'demand', jika ekspor turun maka produksi terbatas. Sedangkan jika ekspor bagus kan secara ekonomi akan berproduksi," katanya.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari BPS Jawa Tengah, nilai ekspor kumulatif bulan Januari-Desember pada tahun 2016 sebesar 5,38 miliar dolar AS atau sedikit mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015 sebesar 5,37 miliar dolar AS.
"Jika ekspor dapat terus terjaga maka pertumbuhan ekonomi Jateng juga akan semakin baik mengingat sektor pengolahan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap ekonomi di Jawa Tengah," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024