Logo Header Antaranews Jateng

Dolar AS Terus Menguat Setelah Donald Trump Janjikan Pemotongan Pajak

Sabtu, 11 Februari 2017 07:40 WIB
Image Print
Petugas menunjukkan uang dolar US dan uang rupiah di tempat penukaran uang di kantor PT Valuta Inti Prima, Jakarta, Jumat (11/11/2016). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
New York, ANTARA JATENG - Kurs dolar AS memperpanjang kenaikannya terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor terus mencerna janji Presiden AS Donald Trump untuk meluncurkan rencana pemotongan pajak dalam beberapa minggu mendatang.

Trump mengatakan dalam pertemuan dengan para eksekutif maskapai penerbangan AS pada Kamis (9/2) bahwa ia akan membuat pengumuman tentang rencana pajak besar yang meliputi menurunkan beban pajak secara keseluruhan pada bisnis Amerika dalam dua sampai tiga minggu ke depan.

Para analis mengatakan pernyataan Trump dan implikasi dari langkah itu segera memacu pasar.

Di sisi ekonomi, harga impor AS naik 0,4 persen pada Januari, menyusul kenaikan 0,5 persen pada Desember, menurut Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat.

Harga ekspor AS meningkat 0,1 persen pada Januari, setelah naik 0,4 persen bulan sebelumnya.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,19 persen menjadi 100,840 pada akhir perdagangan Jumat.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0628 dolar dari 1,0661 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2477 dolar dari 1,2501 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7672 dolar dari 0,7629 dolar.

Dolar dibeli 113,50 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,20 yen dari sesi sebelumnya. Dolar naik ke 1,0040 franc Swiss dari 1,0011 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3093 dolar Kanada dari 1,3136 dolar Kanada.


Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024