Logo Header Antaranews Jateng

Kekeringan di Somalia, 110 Orang Tewas dalam 48 Jam

Minggu, 5 Maret 2017 11:23 WIB
Image Print
Warga mencari air dari sumur dangkal yang digali di sepanjang tepian Sungai Shabelle, yang mengering akibat kekeringan di wilayah Shabelle, Somalia, Sabtu (19/3/16). (REUTERS/Feisal Omar/djo/16)
Mogadishu, ANTARA JATENG - Sekitar 110 orang tewas di bagian utara Somalia dalam dua hari terakhir karena kelaparan dan diare akibat kekeringan, kata Kantor Perdana Menteri, Sabtu, saat kekurangan pangan meluas di wilayah itu.

"Ini situasi yang sulit bagi peternak dan ternak mereka. Sejumlah orang mengalami kelaparan dan diare pada saat yang sama. Dalam 48 terakhir 110 orang meninggal karena kelaparan dan diare di daerah Bay" menurut pernyataan Kantor Perdana Menteri Hassan Ali Khaire.

"Pemerintah Somalia akan melakukan yang terbaik, dan kami mendesak warga Somalia di mana saja mereka berada untuk membantu warga Somalia yang sedang sekarang," katanya dalam satu pernyataan yang disiarkan setelah pertemuan komite tanggap kelaparan.

Pada Februari, Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyatakan kekeringan di Somalia bisa menyebabkan 270.000 anak kekurangan nutrisi akut tahun ini.

Tahun 2011, sekitar 260.000 orang kelaparan sampai mati akibat paceklik di Somalia.

Negara itu juga masih terus diguncang masalah keamanan, dengan ibu kota Mogadishu dan daerah lain yang dikuasai pemerintahan federal menghadapi serangan rutin dari kelompok terkait al Qaeda, al Shabaab, menurut warta kantor berita Reuters.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024