Logo Header Antaranews Jateng

Menlu: "Jakarta Concord" Dokumen Strategis Berisi Visi dan Norma Kerja Sama IORA

Senin, 6 Maret 2017 13:48 WIB
Image Print
Sejumlah menteri dari negara-negara anggota Indian Ocean Rim Association (IORA) mengikuti foto bersama pada jamuan makan malam di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Minggu (5/3/2017). Jamuan makan malam merupakan rangkaian kegiatan KTT Indian Ocean
Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan "Jakarta Concord" - dokumen utama hasil pertemuan IORA - akan memberikan arah yang jelas bagi kerja sama antarnegara anggota Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia (IORA) di masa depan.

"Jakarta Concord menyediakan suatu arah yang jelas yang akan memperkuat dan meningkatkan kerja sama IORA," ujar Menlu Retno Marsudi di Jakarta Convention Center (JCC), Senin.

Menurut Retno, dokumen IORA Concord yang juga disebut sebagai Jakarta Concord merupakan dokumen strategis yang berisi visi dan norma kerja sama IORA ke depannya untuk memperkuat arsitektur regional dalam menghadapi tantangan di kawasan.

Menlu Retno juga mengatakan, untuk memperkuat enam isu prioritas IORA yang sudah ada sejak awal, dokumen Jakarta Concord - yang akan ditandatangani para pemimpin kepala negara/pemerintahan pada KTT IORA - memuat tiga isu penting untuk kerja sama IORA di masa depan, yaitu pemberdayaan perempuan, blue economy, promosi demokrasi.

"Isu-isu tersebut untuk menyorot arah masa depan dari kerja sama di kawasan Samudra Hindia," ujar dia.

Selain Jakarta Concord, para menteri IORA juga menyetujui dokumen Rencana Aksi IORA yang memuat aksi konkret untuk melaksanakan Jakarta Concord dan memperkuat implementasi komitmen area prioritas dan lintas sektoral.

Selanjutnya, para menteri IORA juga menyetujui Deklarasi IORA untuk Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme dan Ekstremisme dengan Kekerasan, yang adalah kesepakatan bersama negara-negara anggota IORA mengenai pentingnya memerangi terorisme dan kekerasan ektrimis.

"Ini merupakan komitmen bersama anggota IORA untuk bekerjasama dalam menghadapi ancaman terorisme dan kekerasan ekstrimisme melalui kegiatan dialog dan saling berbagi pandangan pengalaman, dan pengetahuan," ucap Menlu Retno.

Pemerintah Indonesia memimpin pertemuan IORA sebagai ketua bersama dengan Pemerintah Afrika Selatan sebagai wakil ketua dan Australia sebagai ketua IORA periode sebelumnya.

Tema yang diangkat dalam Pertemuan IORA yang digelar pada masa keketuaan Indonesia itu adalah "Strengthening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean" (Memperkuat Kerja Sama Maritim untuk Kawasan Samudra Hindia yang Damai, Stabil, dan Makmur).

Rangkaian Pertemuan IORA akan dilaksanakan pada 5-7 Maret. Acara IORA didahului pertemuan tingkat pejabat tinggi pada 5 Maret, pertemuan tingkat menteri pada 6 Maret, dan pertemuan tingkat tinggi atau KTT pada 7 Maret.

IORA yang terdiri atas 21 negara anggota adalah organisasi utama untuk kawasan Samudra Hindia dan memainkan satu peranan penting dalam memperkuat kerja sama keamanan regional.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024