Logo Header Antaranews Jateng

Pengeboran Perdana Terowongan Rel Kalirajut Segera Dilaksanakan

Kamis, 6 April 2017 06:42 WIB
Image Print
Sejumlah pekerja sedang mempersiapkan peralatan menjelang pengeboran terowongan Kalirajut, Kabupaten Banyumas, yang akan digunakan untuk jalur rel ganda Purwokerto-Kroya. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Sumarwoto)
Banyumas, ANTARA JATENG - Pengeboran perdana terowongan Kalirajut, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada proyek jalur rel ganda Purwokerto-Kroya akan segera dilaksanakan, kata Project Manager PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Apri Setiawan.

"Semua peralatan pengeboran sudah siap dan telah berada di lokasi. Jika tidak ada kendala, pengeboran perdana rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 10 April 2017," katanya di Banyumas, Rabu malam.

Dia mengakui jika pengeboran perdana tersebut tidak menutup kemungkinan berubah dari waktu yang telah direncanakan akibat pengaruh hujan lebat yang masih sering terjadi terutama pada siang hingga malam hari sehingga berdampak terhadap progres pekerjaan.

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tetap berupaya agar pengeboran perdana terowongan Kalirajut di titik "inlet" (titik masuk dari arah utara, red.) dapat dilaksanakan sesuai rencana.

Sementara untuk pengeboran di titik "outlet" (titik keluar di sebelah selatan, red.), kata dia, akan dilaksanakan pada bulan Mei karena saat ini masih dalam tahap pengeprasan bukit kecil dan perataan tanah di sekitar lokasi bakal ujung terowongan pascapenyelesaian pembebasan lahan milik warga.

Terkait persiapan pengeboran perdana, Apri mengatakan beberapa peralatan yang telah berada di lokasi, antara lain "twin header" dan "robotic shotcrete machine".

"Alat `twin header` akan digunakan untuk mengebor atau menggali lubang terowongan, sedangkan `robotic shotcrete machine` digunakan untuk menyemprotkan adonan beton di bawah tekanan pada `steel rib` dan `wiremesh` yang telah terpasang sebagai proteksi pascapengeboran. Pemasangan proteksi dilakukan setiap menyelesaikan pengeboran sepanjang 1 meter," kata dia yang juga General Manager Infrastruktur PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau yang dikenal dengan sebutan PT PP itu.

Selain itu, kata dia, pihaknya telah memasang portal di depan titik "inlet" guna mengantisipasi adanya longsoran ketika dilakukan pengeboran.

Menurut dia, pihaknya juga telah melakukan proses "shotcrete" pada dinding tebing di sekitar lokasi "inlet" guna mengantisipasi terjadinya longsor.

"Kami menggunakan `robotic shotcrete machine` saat melakukan proses `shotcrete` bagian bawah, sedangkan di bagian atas dilakukan secara manual karena tangan `robotic` tidak bisa menjangkau," katanya.

Lebih lanjut, Apri mengatakan setelah lubang galian diberi proteksi menggunakan "shotcrete", akan dilakukan pemasangan "rockbolt" sebagai pengaman terowongan bagian atas yang dikencangkan dengan pelat serta pemasangan "forepolling" sebagai pengaman mahkota (crown) yang juga sebagai pengunci "steel rib".

Menurut dia, pekerjaan selanjutnya berupa pembuatan lantai kerja yang dapat dilaksanakan setelah galian "invert" mencapai level yang direncanakan, pemasangan besi, dan pemasangan "bekisting" atau cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Setelah "bekisting" dipasang, kata dia, akan dilakukan pengecoran per segmen.

"Satu segmen sepanjang 6 meter dengab ketebalan beton berbeda-beda karena menyesuaikan kondisi tanah. Selama proses tersebut berlangsung, masih ada pekerjaan lain yang tetap berjalan," katanya.

Selain peralatan kerja, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai perangkat untuk mendukung keamanan dan keselamatan pekerja, salah satunya berupa "ventilation facility axian fan" (blower) yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara dalam terowongan.

Sementara untuk lokasi pembuangan material tanah dan batu hasil galian, Apri mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Banyumas, agar disediakan lahan sebagai tempat menampung material-material tersebut.

"Kami berharap pekerjaan pembuatan terowongan ini dapat selesai dalam waktu 11 bulan ke depan," katanya.

Seperti diwartakan, dalam proyek pembangunan jalur rel ganda Purwokerto-Kroya akan dibangun dua terowongan baru untuk menggantikan dua terowongan yang ada saat ini, yakni terowongan Kalirajut dan Kebasen.

Kedua terowongan tersebut akan digunakan untuk dua jalur rel sekaligus.

Terowongan baru di Kalirajut akan dibangun di sisi selatan terowongan yang ada saat ini.

Panjang terowongan baru tersebut akan mencapai 555 meter sedangkan terowongan yang ada saat ini hanya sepanjang 260 meter.

Sementara di Kebasen, rencananya akan dibuat dua terowongan baru yang letaknya berdekatan masing-masing sepanjang 109 meter dan 183 meter yang di sisi utara terowongan saat ini.

Kedua terowongan itu akan menggantikan terowongan sepanjang 79 meter yang sampai sekarang masih digunakan.

Dalam pembangunan jalur rel ganda tersebut, ada beberapa petak jalur lama yang nantinya tidak akan digunakan untuk mengurangi jumlah lengkung atau jalur yang menikung.

Dalam hal ini, jalur ganda dibuat lurus dengan cara memangkas bukit dan membuat terowongan baru sehingga jarak Purwokerto-Kroya menjadi lebih pendek dan waktu tempuhnya lebih cepat.

Sebelumnya, jarak Purwokerto-Kroya yang mencapai 36 kilometer, namun dengan adanya pemangkasan bukit dan pembuatan terowongan baru berkurang menjadi 27 kilometer.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024