Pemenang Pilpres Korsel Moon Berjanji Akan Persatukan Negara
Rabu, 10 Mei 2017 06:28 WIB
Kemenangan Moon akan mengakhiri pergolakan politik selama beberapa bulan yang mengarah kepada pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye oleh parlemen terkait skandal korupsi. Sebuah pengadilan menyidangkan kasus itu pada Maret. Park menjadi pemimpin pertama yang dipilih secara demokratis di Korea Selatan dilengserkan dari kekuasaan, memicu pemilihan presiden untuk memilih penggantinya, lapor Reuters.
Dalam sambutan di panggung yang telah disediakan di alun-alun utama di Seoul, Moon yang dikelilingi para pemimpin Partai Demokratik, berjanji akan mengantarkan era baru bagi sebuah negara yang "babak belur" dilanda skandal.
"Saya akan membuat sebuah negara yang adil dan bersatu," kata dia di hadapan kerumunan orang pada tengah malam untuk melihat mantan pengacara hak asasi manusia itu yang masuk ke dunia politik lima tahun lalu. "Saya akan menjadi presiden yang juga melayani semua rakyat yang tidak mendukung saya."
Dengan suara yang dihitung pada pukul 15.35 GMT (pukul 23.35 WIB) mencapai 48 persen, Moon unggul dengan perolehan suara 39,6 persen, menurut Komisi Pemilihan Nasional.
Pesaingnya yang konservatif, mantan jaksa Hong Joon-pyo, berada di posisi kedua dengan perolehan suara 26,3 persen, disusul kandidat yang bergaris tengah Ahn Cheol-soo dengan 21,3 persen.
Hasil-hasil tersebut sesuai dengan jajak pendapat oleh tiga stasiun radio terbesar di Korea Selatan, yang menunjukkan Moon, 64, meraih 41,4 persen suara dalam pemilihan presiden yang diikuti 13 kandidat.
"Jika penghitungan tersebut betul, saya akan menerima hasil-hasil itu dan puas dengan fakta bahwa Partai Kebebasan Korea akan pulih," kata Hong kepada para anggota partai konservatifnya.
Ahn mengatakan ia akan menerima apa adanya hasil-hasil tersebut.
Para pemilih yang memberikan suara dalam cuaca hujan gerimis diperkirakan mencapai 77,2 persen, angka tertinggi dalam 20 tahun.
Moon diperkrakan akan diambil sumpahnya untuk memimpin selama lima tahun pada Rabu. Ia telah mengatakan akan langsung kerja dan tak perlu ada upacara pelantikan.
Ia akan mengumumkan nama seorang perdana menteri yang akan memerlulan persetujuan parlemen. Pos kabinet utama termasuk menteri keuangan dan keamanan nasional tak perlu konfirmasi parlemen.
Moon yang dikalahkan oleh Park dalam pemilihan presiden pada tahun 2012 mendukung dialog dengan Korea Utara untuk meredakan ketegangan yang meningkat terkait program nuklir dan peluru kendali Pyongyang. Ia juga ingin mereformasi para konglomerat yang dikelola keluarga seperti Samsung dan Hyundai, dan mendorong pengeluaran fiskal untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Pewarta : Antaranews
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024