Tunjuk Perempuan jadi Sekjen, PSSI Tuai Pujian Legenda Muenchen
Sabtu, 8 Juli 2017 15:48 WIB
"Semua orang berhak menjadi pengisi posisi penting di federasi sepak bola dan itu bukan masalah gender. Untuk masalah ini, Indonesia super," ujar Elber dalam perbincangan di sela kunjungannya di Jakarta, Sabtu.
PSSI memilih Ratu Tisha Destria menjadi Sekjen menggantikan Ade Wellington lewat rapat komisi eksekutif (Exco), Jumat (7/7).
Penunjukan Ratu Tisha menjadi catatan penting karena sepanjang sejarah sepak bola Indonesia, belum pernah tercatat seorang perempuan menjabat Sekjen PSSI.
Elber secara pribadi menaruh perhatian terhadap hal ini karena bagi pria berusia 44 tahun tersebut, sepak bola terbuka untuk siapa saja, termasuk bagi perempuan yang ingin mengembangkan diri, walau sejatinya olahraga ini didominasi oleh laki-laki.
"Perempuan memiliki hak yang sama. Di Jerman, sudah lazim wasit perempuan bertugas di liga dan timnas perempuan Jerman juga cukup bagus," kata Elber, yang semasa bermain mencetak 92 gol dari 169 penampilan untuk Bayern Muenchen dan membawa tim Bavaria itu memenangkan beragam gelar mulai juara liga Jerman hingga kampiun Liga Champions Eropa.
Jabatan Sekjen PSSI lowong setelah Ade mengundurkan diri pada 10 April 2017, yang sejak 11 April 2017 wewenangnya diampu Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono sebagai pelaksana tugas (Plt).
PSSI kemudian membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mencalonkan diri untuk jabatan tersebut, yang menjaring sekira 30 orang pelamar mendaftar dan setelah beragam tes, Ratu Tisha dianggap paling layak mengisi posisi tersebut.
Ratu Tisha sebelumnya sempat menjabat Direktur Kompetisi Gelora Trisula Semesta (GTS), operator turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 serta salah satu pendiri lembaga statistik pertandingan Labbola dan merupakan lulusan FIFA Master edisi ke-14.
Sampai ditunjuk sebagai Sekjen PSSI, dia masih menjabat Direktur Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB), namun Ratu Tisha menegaskan tidak akan merangkap jabatan dan segera meletakkan kedudukannya di LIB.
Pewarta : Michael Siahaan
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024