Logo Header Antaranews Jateng

Jeremy Thomas Laporkan Kasus Penculikan dan Penganiayaan Anaknya ke Mabes Polri

Senin, 17 Juli 2017 13:52 WIB
Image Print
ilustrasi pemukulan, ilustrasi penganiayaan, ilustrasi kekerasan,pemukulan, penganiayaan, kekerasan (ANTARA News / Ridwan Triatmodjo)
Jakarta, ANTARA JATENG - Aktor senior Jeremy Thomas hari ini melaporkan kasus dugaan tindak penjebakkan, penculikan dan penganiayaan oknum polisi terhadap putranya, Axel Matthew (19 tahun), kepada Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri.

"Kami melapor karena ini kasus pidana. Ada dua laporan, menyangkut profesi oknum. Kedua, terkait keterlibatan oknum ini dari pidana umumnya," kata Jeremy di Mabes Polri, Jakarta, Senin.

Dia menduga Axel dijebak untuk mengaku memiliki narkoba. "Anak itu dipaksa mengaku dengan cara kekerasan, dengan ditodong pistol. Tapi dia bilang enggak punya apa-apa. Saya clear. Akhirnya digebuki dan dilepas dengan kondisi luka-luka," kata Jeremy.

Dalam peristiwa itu, sejumlah barang milik Axel diambil pelaku. "Sepatu, ikat pinggang, ponsel dan dompet diambil," kata Jeremy.

Menurut dia, kejadian itu menimpa Axel pada Sabtu malam 15 Juli lalu.

Awalnya Axel berboncengan menggunakan sepeda motor dengan pembantu rumah tangga hendak ke sebuah mal di Jakarta Selatan guna menemui teman Axel.

"Namun dalam pesan Whatsapp, anak saya diarahkan diminta ke Hotel Crystal. Lalu anak saya menunggu di depan hotel tersebut, tiba-tiba dicekik oleh seseorang," kata Jeremy.

Menurut Jeremy, Axel menduga ia berhadapan dengan perampok sehingga berusaha kabur.

"Axel kabur, lalu dia dikejar, dikeroyok, dipukul ramai-ramai. Ada sekitar tiga sampai empat orang. Anak saya kemudian disekap di Hotel Crystal," kata dia.

Sementara pembantu rumah tangga pulang untuk mengabari kejadian ini kepada aktor terkenal pada era 90-an itu.

"Sebagai orang tua, saya langsung ke hotel tersebut dan saya menemukan kejanggalan dari jawaban petugas keamanan hotel. Seperti ada yang ditutupi," papar Jeremy.

Kemudian Jeremy bertolak ke Polda Metro Jaya untuk membuat laporan polisi. Usai membuat laporan, ia dan penyidik unit Jatanras Polda Metro Jaya mendatangi Hotel Crystal di Kemang, Jakarta Selatan.

"Pada saat kami mau masuk ke hotel, saya lihat putra saya turun bersama beberapa orang. Kondisi putra saya sudah babak belur," katanya.

Jeremy langsung bertanya siapa pelaku penganiayaan terhadap putranya itu. "Tidak ada yang menjawab saat itu. Lalu saya dorong mereka dan mereka mengaku petugas," katanya.

"Kalau anda petugas, seharusnya tidak menganiaya, mengeroyok anak 19 tahun," kata Jeremy menirukan umpatan kemarahannya terhadap sejumlah pria yang diduga oknum polisi itu.

Selanjutnya Jeremy dan Unit Jatanras membawa Axel pergi.

Axel pun sudah divisum di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo. Menurut Jeremy, sekujur tubuh anaknya penuh luka. "Lutut, punggung, kepala, seluruh wajah. Ini penyiksaan, brutal sekali," katanya.

Ia menambahkan, hasil visum Axel akan keluar hari ini dan hasil visum tersebut akan diserahkan kepada tim Jatanras Polda Metro Jaya dan Paminal Propam Mabes Polri.

Belum ada keterangan dari pihak polisi menyangkut kasus ini.

(Baca juga: Polda Metro Jaya klarifikasi soal putra Jeremy Thomas)



Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024