Logo Header Antaranews Jateng

Miliki Cetakan Gagang Pisau, Perajin Pisau Kudus Siap Bersaing

Senin, 18 September 2017 16:35 WIB
Image Print
M. Sahri Baedlowi (kiri) yang merupakan pengrajin pisau asal Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tengah menerima alat pembuat gagang pisau dari bahan plastik dari dosen Fakultas Teknik UMK Fajar Nugraha dengan didampingi do
Kudus, ANTARA JATENG - Perajin pisau di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan bantuan alat pencetak gagang pisau bahan plastik dari Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus untuk mendorong usaha semakin berkembang dan memiliki daya saing tinggi.

"Dengan menggunakan alat pembuat gagang pisau hasil buatan kami, tentunya bisa menambah nilai jual pisau karena gagang pisaunya lebih menarik, sehingga bisa bersaing dengan produk serupa dari luar negeri," kata salah satu dosen dari Fakultas Teknik UMK yang ikut merancang pembuatan alat pembuat gagang pisau Fajar Nugraha dengan didampingi dosen lainnya Taufiq Hidayat di Kudus, Senin.

Ia mengatakan, bantuan alat tersebut merupakan bantuan dari program pengabdian kepada masyarakat.

Bantuan tersebut, lanjut dia, merupakan salah satu wujud nyata dukungan UMK kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus.

Menggunakan alat pembuat gagang pisau tersebut, dia berharap, proses pembuatan pisaunya juga lebih efisien, dibanding sebelumnya.

Pembuatan gagang pisau dengan alat tersebut, kata Fajar, membutuhkan waktu maksimal 10 menit, karena menggunakan sistem kontrol temperatur otomatis dengan temperatur maksimal 600 derajat celcius dan daya maksimal 600 watt.

Bahan baku yang digunakan, kata dia, bisa menggunakan limbah plastik, sehingga biaya cetak gagang diharapkan lebih murah serta lebih ramah lingkungan.

Pengrajin pisau asal Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus, M. Sahri Baeddlowi mengaku, senang dengan adanya bantuan alat pembuat gagang pisau dari UMK.

"Setidaknya, bisa membantu mempercepat proses produksi dan bisa sedikit meringankan ongkos produksi yang harus dikeluarkan," ujar Sahri pemilik UD Hasil Logam serta Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Citra Usaha Logam.

Sejak awal, kata Sahri, dirinya memang berkeinginan memiliki alat pembuat gagang pisau dari bahan plastik maupun teflon serta fiberglass.

Keinginannya itu, lanjut dia, agar bisa bersaing dengan produk asing, seperti halnya produk pisau dari China.

Untuk merealisasikan keinginannya itu, pengrajin pisau di Desa Hadipolo yang merupakan sentra produksi pisau menjajaki kerja sama dengan UMK terkait kemungkinan menciptakan alat untuk membuat gagang pisau dari bahan selain kayu.

Selama ini, lanjut dia, pengrajin pisau lokal hanya mengandalkan bahan baku kayu, sehingga penampilannya kurang bagus dan kalah bersaing dengan pisau buatan China yang menawarkan pisau dengan aneka macam model gagang pisau.

Ia berharap, dalam waktu dekat bisa memulai pembuatan pisau dengan gagang berbahan plastik, teflon atau fiberglass.

"Alat pembuat gagang pisau tersebut memang bisa menggunakan bahan teflon maupun fiberglass," ujarnya.

Dengan aneka bahan baku tersebut, dia berharap, bisa mendapatkan masukan dari konsumen, terkait bahan gagang pisau yang dianggap lebih nyaman dan menarik.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024