Logo Header Antaranews Jateng

Naiknya Status Siaga , 44 Warga Desa Sekitar Gunung Agung Mengungsi

Selasa, 19 September 2017 10:55 WIB
Image Print
Sejak Kamis (14/9/2017), status Gunung Agung dinaikkan menjadi level waspada menyusul peningkatan aktifitas gunung tersebut sejak bulan Agustus namun hingga kini masih dinyatakan aman. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana )
Denpasar, ANTARA JATENG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 44 warga  desa sekitar Gunung Agung mengungsi secara mandiri ke sejumlah lokasi di Kabupaten Klungkung.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi dari Denpasar hari ini menjelaskan ke-44 orang ini berasal dari Dusun Lebih, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

Mereka mengungsi di tiga lokasi di wilayah Kabupaten Klungkung dengan dibantu BPBD Kabupaten Klungkung. Wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Klungkung.

Mereka mengungsi secara mandiri meskipun pemerintah daerah setempat belum mengeluarkan instruksi mengungsi. Namun mereka diduga khawatir menyikapi status aktivitas Gunung Agung yang meningkat sejak beberapa hari terakhir.

Mulai Senin malam kemarin, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari Waspada menjadi Siaga, berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahaya.

Status itu membuat PVMBG memperluas larangan bagi masyarakat sekitar Gunung Agung termasuk pendaki atau wisatawan agar tidak berada pada radius 7,5 kilometer dari kawah puncak atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika, di pos pengamatan gunung Agung mengatakan rekomendasi pelebaran kawasan larangan aktivitas itu meliputi kawasan utara, selatan, barat daya, dan tenggara.

Berdasarkan pantauan pos pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, tercatat sudah 400 kali terjadi gempa vulkanik dalam kurun 24 jam terakhir.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024