Bupati: Choirul Huda Layak Dikenang sebagai Pahlawan Warga Lamongan
Selasa, 17 Oktober 2017 12:14 WIB
Bupati Lamongan, Fadeli di Lamongan, Selasa mengaku masih menimbang beberapa masukan terkait rencana tersebut, seperti membuat patung, nama stadion atau tribun penonton.
"Ada yang memberikan masukan bikin patung, nama jalan, nama stadion, dan tribun Choirul Huda, kami masih memikirkan itu, karena prestasi Choirul Huda," kata Fadeli yang juga sempat takziah ke rumah duka, Jalan Basuki Rahmad 66.
Ia mengatakan, rencana itu agar nama Choirul Huda tidak lekang oleh waktu, dan layak dikenang sebagai pahlawan warga Lamongan yang mengangkat nama tim Persela.
Fadeli mengaku, meninggalnya kiper andalan tim kebanggaan warga Kabupaten Lamongan itu kini juga menjadi perhatian dunia, dan mendapat simpati dari berbagai pemain sepak bola dunia.
Fadeli mengaku juga telah memensiunkan kostum nomor punggung 1, yakni kostum yang tidak pernah lepas dipakai Choirul Huda yang juga putra asli Kabupaten Lamongan
Sementara itu, Fadeli mengaku Pemkab Lamongan akan memperjuangkan jaminan biaya pendidikan bagi dua putra Choirul Huda, dan siap memberikan fasilitas yang memiliki minat untuk melanjutkan karir orang tuanya.
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyampaikan rasa hormat atas loyalitas dan totalitas kiper Persela Lamongan Choirul Huda yang meninggal dunia akibat berbenturan dengan pemain lain di laga kontra Semen Padang, Minggu (15/10).
PSSI melalui Ketua Umumnya Edy Rahmayadi menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Choirul Huda.
"PSSI turut berduka sedalam dalamnya atas wafatnya kiper Persela Lamongan Choirul Huda. Kami merasa kehilangan salah satu kiper terbaik di sepak bola Indonesia. Semoga almarhum husnul khotimah dan amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, juga keluarganya diberikan ketabahan dan ikhlas. Amin," kata Edy Rahmayadi.
Choirul Huda berpulang usai bertabrakan dengan bek Persela Ramon Rodrigues pada menit ke-44 laga melawan Semen Padang, yang berakhir 2-0 untuk tuan rumah, di Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu sore.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, pemain bertinggi badan 181 sentimeter itu sempat tidak sadarkan diri di lapangan dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sugiri, Kabupaten Lamongan, tempat dia dinyatakan meninggal dunia.
Pewarta : A Malik Ibrahim
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024