Harga Minyak Terus Menguat Dipicu Ketegangan Geopolitik
Kamis, 19 Oktober 2017 07:20 WIB
Pasukan Irak benar-benar mengakhiri operasi besar untuk merebut kembali daerah-daerah yang disengketakan, yang diklaim Baghdad dan wilayah semi-otonom Kurdistan, kata militer Irak pada Rabu (18/10) seperti dilansir Xinhua.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada Rabu (18/10) bahwa Iran akan mengurangi kesepakatan nuklir internasional 2015 menjadi tercabik-cabik, jika Amerika Serikat mencabutnya, media setempat melaporkan.
Para pedagang juga fokus terhadap data persediaan minyak AS. Persediaan minyak mentah turun 5,7 juta barel pada pekan yang berakhir 13 Oktober menjadi 456,5 juta barel, 2,6 persen di bawah level setahun yang lalu, kata Badan Informasi Energi AS (EIA) dalam laporan mingguannya pada Rabu (18/10).
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, naik 16 sen dolar AS menjadi menetap pada 52,04 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, naik 27 sen menjadi ditutup pada 58,15 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Pewarta : Antaranews
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024