Saatnya menikmati liburan akhir tahun di Semarang
Jumat, 22 Desember 2017 16:12 WIB
Bali, Bandung, dan Yogyakarta biasanya menjadi tujuan utama bagi banyak wisatawan lokal untuk menghabiskan masa libur akhir tahun hingga awal tahun.
Namun, tidak ada salahnya pada libur akhir 2017 ini menggeser tujuan liburan ke Kota Semarang, yang sejak dua tahun lalu menampakkan wajah kota yang menawan.
Di bawah kepemimpinan Wali Kota Hendrar Prihadi, Ibu Kota Jawa Tengah ini memang banyak berubah. Taman-taman kota dibangun di sejumlah titik, baik di pusat maupun di pinggiran. Objek wisata pun dipoles.
Bantaran Sungai Banjir Kanal Barat yang semula "berwajah" keras, disulap menjadi taman sekaligus lintasan jalan kaki (jogging track) yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
Trotoar dipercantik dengan ornamen warna warni disertai dengan kursi taman untuk pejalan kaki yang ingin rehat sembari menikmati suasana kota. Jalur pedestrian ini bukan saja memberi keamanan dan kenyamanan pejalan kaki, melainkan juga memanjakan mata.
Pasar Kembang Kalisari yang dulu kurang tertata, direnovasi dengan desain bangunan baru yang lebih segar. Trotoarnya pun lebar dan memiliki taman buatan yang "Instagramable". Bonus lain bagi pejalan kaki, aroma harum bunga segar juga meresap ke hidung pejalan kaki di trotoar.
Latar belakang berupa perumahan kampung yang dulu terlihat kurang sedap dipandang, kini jauh lebih ramah mata. Gapura, bangunan, hingga atap rumah dicat warna-warni sehingga kawasan tersebut kini mendapat julukan Kampung Pelangi.
Kota Lama yang sejak zaman "old" menjadi ikon Kota Semarang terus dibenahi. Banyak bangunan lama direvitalisasi menjadi resto, kafe, dan tak lama lagi beroperasi Old City 3D Trick Art Museum. Hanya sepelamparan batu, masih berdiri kokoh Gereja Blenduk yang sering dijadikan latar belakang berfoto.
Pasar rakyat dengan aneka cendera mata di kawasan ini pantas dilirik. Pendek kata, lokasi ini cocok bagi semua kalangan, termasuk "kids zaman now".
Begitu banyak bangunan kuno di Kota Lama yang bisa dijelajahi. Begitu beragam pula sudut-sudut bangunan yang menawarkan eksotisme bangunan lawas bagi pelancong yang punya hasrat untuk berswafoto (selfie dan groufie).
Masih di pusat kota, Lawang Sewu yang dulu identik dengan lokasi wisata "dunia lain", kini tampil apik dengan mempertahankan ornamen-ornamen lawas.
Tidak jauh dari Lawang Sewu, berdiri megah Klenteng Sam Poo Kong. Ini merupakan situs petilasan pendaratan Laksamana Tiongkok, Zheng He, yang lebih dikenal dengan nama Cheng Ho. Kendati menyandang nama klenteng, di dalam kompleks bangunan ini menyediakan musala.
Mau berfoto dengan pakaian tradisional Tiongkok, pengelola Sam Poo Kong menyewakannya dalam satu paket pemotretan dan pencetakannya.
Bila merasa gerah dengan hawa di tengah kota dan menginginkan hawa lebih adem dan bersuasana perdesaan, dari Sam Poo Kong bisa sedikit mendaki ke Gunungpati. Hanya dengan 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor, wisatawan bisa menikmati hawa sejuk.
Desember merupakan waktu yang pas untuk menikmati durian Gunungpati. Begitu mudah menemukan penjaja durian di kawasan itu dengan harga yang terjangkau. Karena berada di sentra tanaman durian, tentu saja harganya lebih murah ketimbang di perkotaan.
Masih banyak tujuan wisata yang dikunjungi di Kota Semarang, misalnya, Masjid Agung Jawa Tengah, Vihara Avalokitesvara, Goa Kreo, hingga Pantai Marina. Mal, toserba, hingga tempat hiburan juga bertebaran di kota ini.
Pewarta : Achmad Zaenal M.
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024