Ifan Haryanto: Pariwisata sektor penggerak perekonomian Banyumas
Jumat, 30 Maret 2018 13:48 WIB
"Menggerakkan perekonomian daerah itu dalam bentuk menyerap tenaga kerja, membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, dan sekaligus mengurangi kemiskinan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Selain itu, geliat ekonomi daerah lainnya dapat dikembangkan melalui industri akomodasi atau penginapan, industri makanan penunjang pariwisata seperti restoran dan pusat jajanan, industri kesenian serta kebudayaan lokal, industri transportasi wisata, industri cendera mata, taman rekreasi, dan sebagainya.
"Pengeluaran atau pembelanjaan para pengunjung akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi masyarakat setempat," kata dia yang berpasangan dengan calon bupati Banyumas Mardjoko.
Menurut dia, masyarakat setempat juga berkesempatan untuk memanfaatkan tempat-tempat wisata sebagai ladang untuk mencari nafkah.
Ifan mengatakan Kabupaten Banyumas memiliki potensi pengembangan pariwisata yang sangat besar namun selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai sektor pembangkit perekonomian wilayah.
Dia mencontohkan Kawasan Wisata Baturraden yang selama ini belum dikembangkan secara maksimal oleh pemerintah daerah sehingga sedari dulu relatif tidak berkembang.
Oleh karena itu, preferensi wisatawan yang hadir di Kawasan Wisata Baturraden juga kurang berkembang.
Di samping itu, lama tinggal wisatawan juga terbatas karena tidak ada hal baru yang menarik bagi wisatawan saat mengunjungi Baturraden.
"Padahal Baturraden merupakan salah satu destinasi wisata yang paling diminati oleh wisatawan saat berkunjung ke Banyumas," kata lulusan Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan master Jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah (Desa), The University of Birmingham, Inggris itu.
Menurut dia, ada belasan destinasi wisata yang tersebar di berbagai wilayah Banyumas yang terabaikan dan perlu mendapatkan perhatian.
Ifan meyakini bahwa pariwisata bisa menjadi salah satu sektor andalan untuk menggerakkan ekonomi di Banyumas, sehingga ke depan mutlak mendapatkan perhatian.
Bentuk perhatian yang dimaksud, terutama dengan mengalokasikan APBD yang proporsional untuk membiayai pembangunan infrastruktur kepariwisataan seperti jalan, listrik, dan telekomunikasi.
Selain itu, memfasilitasi masyarakat dan pihak swasta dalam mengelola potensi wisata seperti wisata budaya dan wisata alam, serta promosi dan pemasaran potensi wisata yang ada di daerah.
Ia tidak menampik adanya keterbatasan dana di APBD. Sebagai solusi untuk menyikapi keterbatasan dana pembangunan, bisa dikembangkan mekanisme kemitraan antara pemerintah dan swasta (public private partnership) yang menguntungkan semua pihak dan sesuai dengan aturan administrasi hukum yang berlaku.
Banyumas, kata dia, memiliki "captive market" wisatawan, terutama di wilayah Banyumas Raya (Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara) dan potensi ini sudah selayaknya dimanfaatkan sebagai peluang untuk meningkatkan perekonomian wilayah.
Seperti diketahui, Pilkada Banyumas yang akan digelar pada tanggal 27 Juni 2018 akan diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni pasangan Mardjoko/Ifan Haryanto dengan nomor urut 1 serta pasangan Achmad Husein/Sadewo Tri Lastiono dengan nomor urut 2.
Pasangan Mardjoko/Ifan Haryanto diusung Partai Golongan Karya, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan, sedangkan pasangan Achmad Husein/Sadewo Tri Lastiono diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, dan Partai Nasional Demokrat
Calon Bupati Mardjoko merupakan Bupati Banyumas periode 2008-2013 hasil Pilkada Banyumas 2008 yang saat itu berpasangan dengan Achmad Husein.
Dalam Pilkada Banyumas 2013 yang diikuti enam pasangan calon, Mardjoko kembali mencalonkan diri sebagai bupati berpasangan dengan Gempol Suwandono.
Demikian pula dengan Achmad Husein mencalonkan diri sebagai bupati berpasangan dengan Budhi Setiawan hingga akhirnya menang dalam Pilkada Banyumas 2013.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024