Logo Header Antaranews Jateng

Gubernur Jateng: Persoalan daerah harus diselesaikan bersama

Selasa, 8 April 2025 20:18 WIB
Image Print
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi. (ANTARA/HO-Pemprov Jateng)

Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan bahwa persoalan yang dihadapi daerah harus diselesaikan bersama antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota.

"Segala permasalahan akan teratasi jika para pengemban wilayah bersinergi atau Saiyeg saeka praya," katanya, saat silaturahim dan halal bihalal dengan 35 bupati/wali kota se-Jateng dan formkopimda di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa.

Saiyeg saeka praya merupakan ungkapan Bahasa Jawa yang bermakna semangat gotong-royong dan bahu membahu dengan tekad yang kuat menuju ke tujuan yang sama.

Menurut dia, problem yang dihadapi di provinsi maupun kabupaten/kota itu hampir sama maka penyelesaiannya tidak bisa sendiri-sendiri, tapi harus secara bersama.

Karena itu, ia mengatakan bahwa Pemprov Jateng secara intens meningkatkan soliditas dan kebersamaan dengan bupati/wali kota guna mempercepat program-program pembangunan.

Ia mencontohkan penyelesaian persoalan infrastruktur yang mengharuskan pemprov dan kabupaten/kota untuk kerja bareng.

Pada tahun ini, ada kesepakatan bahwa RPJMD Pemprov Jateng dan kabupaten/kota untuk sama-masa memperhatikan persoalan infrastruktur.

"Kalau infrastruktur itu sudah selesai, nanti swasembada pangan akan muncul. Ini linier dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto," ucapnya.

Luthfi mengaku berkomitmen meluangkan waktu untuk bupati dan wali kota, asalkan untuk kepentingan masyarakat Jateng.

Sementara itu, Bupati Pati Sudewo menilai kepemimpinan Ahmad Luthfi dengan gaya komunikasinya yang cair bisa merangkul semua bupati dan walikota.

"Gaya kepemimpinannya cair, ada suasana kekeluargaan antara gubernur dan bupati/wali kota. Komunikasi tidak harus formal, tapi bisa nonformal seperti ini," katanya.





Baca juga: Dokter: Gaya hidup sehat perbesar peluang program bayi tabung



Pewarta :
Editor: Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025