Dennis nilai Beli 'follower' di dunia Instagram sah-sah saja
Selasa, 3 April 2018 15:51 WIB
Tangerang Selatan (Antaranews Jateng) - Aktor sekaligus videografer Dennis Adhiswara menganggap membeli pengikut atau follower dalam dunia Instagram adalah sah-sah saja untuk meningkatkan jumlah orang yang terjaring dalam promosi.
"Beli follower dalam arti meningkatkan jumlah follower, meningkatkan jumlah like, komentar, itu sah-sah saja kalau memang memakai jalur-jalur yang wajar," kata Dennis saat berbincang dengan ANTARA News di Tangerang Selatan, Selasa.
Pemeran Mamet dalam film "Ada Apa Dengan Cinta" ini menjelaskan, cara yang sebaiknya dilakukan adalah memasang iklan pada Instagram Ads atau Youtube Ads.
"Kita membayar IG Ads kan untuk ditonton orang sespesifik mungkin. Kalau jasa yang menawarkan beli-beli follower itu saya tidak menyarankan," sambungnya.
Menurut Dennis, melalui iklan resmi Instagram, maka akun yang ingin diiklankan akan tepat sasaran atau terjamin ditonton oleh pengguna aktif.
Sementara untuk yang menawarkan follower secara tidak resmi, kemungkinan besar hanya dibaca oleh mesin dan bukan pengguna aktif.
"Kalau jasa-jasa jual follower itu kan yang baca mesin bukan unique user. Mesin kan tidak punya daya beli," ungkapnya.
Untuk itu, menurut Dennis, menggunakan jalur promosi resmi justru akan lebih bermanfaat meskipun harga yang dibanderol terbilang lebih mahal.(Editor : Jafar M Sidik).
"Beli follower dalam arti meningkatkan jumlah follower, meningkatkan jumlah like, komentar, itu sah-sah saja kalau memang memakai jalur-jalur yang wajar," kata Dennis saat berbincang dengan ANTARA News di Tangerang Selatan, Selasa.
Pemeran Mamet dalam film "Ada Apa Dengan Cinta" ini menjelaskan, cara yang sebaiknya dilakukan adalah memasang iklan pada Instagram Ads atau Youtube Ads.
"Kita membayar IG Ads kan untuk ditonton orang sespesifik mungkin. Kalau jasa yang menawarkan beli-beli follower itu saya tidak menyarankan," sambungnya.
Menurut Dennis, melalui iklan resmi Instagram, maka akun yang ingin diiklankan akan tepat sasaran atau terjamin ditonton oleh pengguna aktif.
Sementara untuk yang menawarkan follower secara tidak resmi, kemungkinan besar hanya dibaca oleh mesin dan bukan pengguna aktif.
"Kalau jasa-jasa jual follower itu kan yang baca mesin bukan unique user. Mesin kan tidak punya daya beli," ungkapnya.
Untuk itu, menurut Dennis, menggunakan jalur promosi resmi justru akan lebih bermanfaat meskipun harga yang dibanderol terbilang lebih mahal.(Editor : Jafar M Sidik).
Pewarta : Sella Panduarsa Gareta
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024