Logo Header Antaranews Jateng

Raditya: Perangi hoaks dengan iklan layanan masyarakat

Jumat, 6 April 2018 15:19 WIB
Image Print
Chief Executive Officer (CEO) Laxita Kayana Corporation Raditya Guntur (kiri) saat menjadi pembicara pada seminar 'Develop Your Identity, Diversity, Equality, Attitude (IDEA) Through Social Media' di Unika Soegijapranata Semarang, Kamis (5/4). (Foto: Zuhdiar Laeis)
Semarang (Antaranews Jateng) - Chief Executive Officer (CEO) Laxita Kayana Corporation Raditya Guntur mengatakan hoaks bisa diperangi dengan mengoptimalkan peran iklan layanan masyarakat (ILM).

"Sebenarnya, ILM ini bisa digunakan untuk sosialisasi dan mencegah masyarakat termakan hoaks atau berita tidak benar yang berpotensi marak di tahun politik," katanya di Semarang, Kamis.

Laxita Kayana Corporation merupakan perusahaan yang mengembangkan bisnis pada banyak sektor, di antaranya "marketing communication agency" melalui PT Bhinaya Laxita Kreativa.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara pada seminar "Develop Your Identity, Diversity, Equality, Attitude (IDEA) Through Social Media" di Unika Soegijapranata Semarang.

Raditya mengingatkan maraknya berita hoaks yang dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menabur kebencian pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

Tak ingin terulang lagi, ia mengajak untuk mengoptimalkan peran ILM karena masyarakat memiliki peran besar dalam menjaga keamanan dan situasi kondusif selama tahun politik.

Apalagi, kata dia, sebentar lagi masyarakat Jawa Tengah melaksanakan ajang pesta demokrasi, yakni Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2018 yang berlangsung Juni mendatang.

Menurut dia, pembuatan ILM sekarang ini sudah sedemikian berkembang pesat, termasuk dilakukan kalangan mahasiswa maupun pelajar dengan menggunakan media sosial dan Youtube.

"Hoaks memang harus diperangi. Sebab, berita tidak benar itu sengaja dibuat untuk menggiring opini tertentu yang merugikan salah satu pihak. Bahkan, bisa memecah belah bangsa," katanya.

Masyarakat, kata dia, juga harus pandai dalam mencerna informasi yang didapatkan, yakni dengan mengecek kebenarannya sebelum berbagi atas informasi yang didapatkan.

Strategic Planner PT Bhinaya Laxita Kreativa Brigitha Dewi menambahkan keberadaan ILM sebenarnya sangat berperan untuk memerangi isu-isu hoaks menjelang pilkada.

"Membuat ILM tidaklah sulit. Tentu harus ada ide kreatif biar mengena dan harus ada nilai edukasi kepada masyarakat. Harus adil dan berimbang sehingga bermanfaat bagi peserta pilkada," katanya.

Selain itu, kata dia, ILM bisa digunakan untuk menurunkan angka golongan putih (golput), terutama pada kalangan remaja yang baru saja memiliki hak pilih dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

 

Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024