Buku "Dear Tomorow" yang ditulis Maudy Ayunda berisi tentang hidup,cinta dan cita-cita
Senin, 30 April 2018 16:45 WIB
Jakarta (Antaranews Jateng) - Maudy Ayunda bukan cuma dikenal sebagai musisi dan aktris, kini dia juga resmi jadi seorang penulis. Gadis 23 tahun lulusan Universitas Oxford itu menuliskan buah pikirannya mengenai hidup, cinta dan cita-cita dalam buku “Dear Tomorrow”.
Maudy menggabungkan esai pendek, daftar lagu, puisi dan kutipan pendek di dalam buku yang juga dihiasi foto-fotonya.
"Ini semacam time capsule. Aku ingin ke depannya, lima sampai sepuluh tahun lagu ketika membaca buku ini, aku benar-benar merasa bisa mengintip lagi isi kepala Maudy pada usia 23 tahun itu seperti apa," jelas Maudy dalam peluncuran buku "Dear Tomorrow" di Jakarta, Senin.
Bahasa Inggris dipilih gadis bernama lengkap Ayunda Faza Maudya untuk menuangkan pikirannya dalam “Dear Tomorrow”. Sejak belajar menulis formal di sekolah, Maudy memang lebih piawai menulis dalam bahasa Inggris.
Proyek pertamanya yang personal dibuat agar pembaca bisa betul-betul "mengintip" seperti apa isi kepala Maudy. Bahasa Inggris membuatnya bisa lebih menuangkan pemikiran itu secara jujur dan akurat.
Selain membuatnya lebih luwes dalam menuangkan perasaan, bahasa universal ini dipilih agar penggemar Maudy dari luar Indonesia juga dapat memahami apa isi bukunya. Lagipula, dia menambahkan, banyak anak muda yang kerap menyematkan kutipan-kutipan penuh inspirasi dalam bahasa Inggris di media sosial mereka.
Dengan tampilan menarik dihiasi foto-fotonya dan bahasa yang mudah dicerna, “Dear Tomorrow” ditujukan untuk pembaca generasi milenial yang rentang perhatiannya relatif pendek. Salah satu yang istimewa, menurut Maudy, buku ini dapat dinikmati dengan dua cara, dibaca dari awal atau dibuka secara acak sesuai selera pembaca.
"Dear Tomorrow" adalah gagasan pemikiran penuh makna dengan kemasan ringan yang diharapkan Maudy bisa memberikan hal positif untuk pembacanya. (Editor : Monalisa).
Maudy menggabungkan esai pendek, daftar lagu, puisi dan kutipan pendek di dalam buku yang juga dihiasi foto-fotonya.
"Ini semacam time capsule. Aku ingin ke depannya, lima sampai sepuluh tahun lagu ketika membaca buku ini, aku benar-benar merasa bisa mengintip lagi isi kepala Maudy pada usia 23 tahun itu seperti apa," jelas Maudy dalam peluncuran buku "Dear Tomorrow" di Jakarta, Senin.
Bahasa Inggris dipilih gadis bernama lengkap Ayunda Faza Maudya untuk menuangkan pikirannya dalam “Dear Tomorrow”. Sejak belajar menulis formal di sekolah, Maudy memang lebih piawai menulis dalam bahasa Inggris.
Proyek pertamanya yang personal dibuat agar pembaca bisa betul-betul "mengintip" seperti apa isi kepala Maudy. Bahasa Inggris membuatnya bisa lebih menuangkan pemikiran itu secara jujur dan akurat.
Selain membuatnya lebih luwes dalam menuangkan perasaan, bahasa universal ini dipilih agar penggemar Maudy dari luar Indonesia juga dapat memahami apa isi bukunya. Lagipula, dia menambahkan, banyak anak muda yang kerap menyematkan kutipan-kutipan penuh inspirasi dalam bahasa Inggris di media sosial mereka.
Dengan tampilan menarik dihiasi foto-fotonya dan bahasa yang mudah dicerna, “Dear Tomorrow” ditujukan untuk pembaca generasi milenial yang rentang perhatiannya relatif pendek. Salah satu yang istimewa, menurut Maudy, buku ini dapat dinikmati dengan dua cara, dibaca dari awal atau dibuka secara acak sesuai selera pembaca.
"Dear Tomorrow" adalah gagasan pemikiran penuh makna dengan kemasan ringan yang diharapkan Maudy bisa memberikan hal positif untuk pembacanya. (Editor : Monalisa).
Pewarta : Nanien Yuniar
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024