Logo Header Antaranews Jateng

Jembatan Srowol tingkatkan pengembangan pariwisata Magelang

Kamis, 3 Mei 2018 15:49 WIB
Image Print
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto menggunting untaian melati pada pembukaan Jembatan Pabelan (Srowol) di ruas Jalan Mendut-Tanjungjapuan, Kabupaten Magelang. (Foto: Heru Suyitno)
Magelang (Antaranews Jateng) - Pengoperasian Jembatan Srowol di ruas Jalan Mendut-Tanjungjapuan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diharapkan dapat meningkatkan pengembangan pariwisata, kata Penjabat Sementara Bupati Magelang, Tavip Supriyanto.

"Kami menyampaikan terima kasih, jembatan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Magelang, khususnya dengan dibukanya jembatan ini nantinya untuk pengembangan kegiatan ekonomi, pariwisata di Magelang semakin tumbuh dan berkembang dengan baik," katanya di Magelang, Kamis.

Ia mengatakan hal tersebut pada pembukaan Jembatan Pabelan (Srowol) oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto.

Tavip menuturkan akses jalan ini nantinya merupakan jalan alternatif untuk menuju ke Bandara Kulon Progo dari Borobudur atau sebaliknya.

Jembatan dengan panjang 60 meter dan lebar 11 meter ini sebagai pengganti jembatan yang ambrol diterjang banjir lahar Merapi pada 2010.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto merasa senang dengan pembangunan Jembatan Srowol sebagai salah satu akses menuju ke Borobudur.

"Kami ingin sekali jembatan ini bisa membangkitkan ekonomi daerah," katanya.

Ia menyampaikan pihaknya juga akan memperbaiki geometri jalan yang ke arah Bandara Kulon Progo agar nyaman, karena turis mancanegara itu lebih senang lewat daerah-daerah yang alami, melihat langsung kehidupan masyarakat walaupun pemerintah juga merencanakan jalan tol.

"Namun, kalau turis tidak suka lewat jalan tol, mereka lebih senang jalan pedesaan, melihat kehidupan nyata, apalagi cukup dua jam perjalanan. Kami harapkan bisa menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar, nanti tinggal bagaimana membuat para turis itu tinggal lebih lama di Magelang," katanya.

Ia mengatakan Sungai Pabelan ini sangat terpengaruh oleh letusan Gunung Merapi, di hulu sudah ada cekdam jadi mudah-mudahan jembatan ini tidak akan tersapu lagi lahar dingin, namun demikian ada tantangan tersendiri karena terancam oleh proses degradasi dasar sungai, maka jangan ada penambangan galian c di hilir karena dapat menggerogoti kaki jembatan.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025