Mushaf Alquran kuno dipamerkan di Kudus
Rabu, 9 Mei 2018 19:47 WIB
Sejumlah mushaf Alquran kuno yang dipamerkan, di antaranya replika mushaf Alquran masa Kerajaan Shafawi di Persia Abad 16-18 Masehi, mushaf kuno-kunoan, mushaf Alquran masa kerajaan Mughal, mushaf Masyhad al-Huseein, Kairo Mesir yang ditulis akhir abad ke-1 dan Mushaf Alquran masa Dinasti Abbasiyah yang ditulis di atas kulit binatang dengna tinta emas dan coklat.
Selain itu, terdapat pula mushaf ibu Tien asli tulis tangan yang mulai dikerjakan pada 17 Januari 1998, ditulis di atas kertas hammer durex dengan pena handam, warna tinta hitam untuk kaligrafi dan berbagai warna untuk iluminasi.
Pengungjung juga akan disuguhi mushaf istiqlal edisi cetak yang dikerjakan tahun 1991-1995, mushaf replika Al-Asy'ariyah yang merupakan salah satu mushaf terbesar di Indonesia yang ditulis Abdul Malik dan Hayatuddin hingga mushaf Alquran Mbah Maridjan yang sebagian gosong karena terbakar oleh awan panas wedhus gembel Gunung Merapi tahun 2010.
Menurut Sekretaris Yayasan Pendidikan Islam Qudsiyyah Kudus Abdul Jalil di Kudus, Rabu, pameran berbagai mushaf Alquran tersebut merupakan rangkaian kegiatan Festival Al Qur’an, Khazanah Islam Nusantara, dan Parade Bentang Pancasila yang digagas Ikatan Alumni Qudsiyyah (IKAQ) dan bekerja sama dengan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Agama RI.
Kegiatan tersebut, kata dia, berlangsung selama sepekan dengan berbagai macam kegiatan, termasuk pameran Alquran dan khazanah Islam Nusantara, pameran kaligrafi, pameran turats ulama Nusantara, dan pameran Jateng Benteng Pancasila.
Selaian event utama tersebut, beberapa kegiatan pendukung antara lain, festival tilawah, nyerat Al Qur’an bersama 999 santri, dan olimpiade aains Alquran.
Ia mengatakan rangkaian kegiatan tersebut dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dengan untuk menebar kedamaian.
Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut juga dalam rangka untuk terus-menerus mengajarkan kepada masyarakat muslim dan mensosialisasikan dan memasyarakatkan Alquran.
"Masyarakat juga bisa melihat Islam Nusantara dengan mengetahui dan mendalami mushaf Alquran yang standar dengan tulisan khot rosan Usmani dari zaman Rasulullah hingga sekarang," ujarnya.
Agar masyarakat memanfaatkan pameran tersebut, Yayasan Pendidikan Islam Qudsiyyah menjalin kerja sama dengan Kemenag untuk mengajak dan mengerahkan madrasah dan pondok pesantren untuk mengunjungi pameran Alquran tersebut. ***4***
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024