Museum Batik Pekalongan tampilkan 20 koleksi batik di Lunar Festival
Pekalongan (ANTARA) - Museum Batik Pekalongan, Jawa Tengah, menampilkan 20 koleksi batik pilihan dalam pameran spesial bertajuk Lunar Festival yang berlangsung selama satu bulan pada Februari 2025.
Kepala Museum Batik Pekalongan Nurhayati Sinaga, di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa pameran 20 koleksi batik pilihan ini mencerminkan perpaduan budaya Nusantara dan Tionghoa.
"Pengaruh budaya Tionghoa dalam batik bukan sekadar estetika, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Interaksi antara budaya Tionghoa dan Nusantara telah melahirkan berbagai bentuk akulturasi salah satunya dalam motif batik," katanya pula.
Menurut dia, pada pameran bertajuk Lunar Festival ini untuk mengangkat keberagaman tersebut dan mengedukasi masyarakat bahwa batik adalah seni yang terus berkembang serta menyerap berbagai pengaruh budaya.
Pada pameran itu, kata dia lagi, pengunjung dapat melihat corak batik-batik khas yang memiliki unsur budaya Tionghoa yang ditandai dengan beberapa karakteristik utama seperti motif hewan mitologi.
"Demikian pula pada ornamen khas Tiongkok seperti awan, bunga teratai, serta simbol keberuntungan, warna cerah terutama biru dan merah," katanya.
Nurhayati mengatakan batik adalah ekspresi jiwa yaitu setiap motif dan warna memiliki filosofi tersendiri.
Koleksi batik yang dipamerkan tersebut, kata dia, berasal dari berbagai pecinta dan kolektor batik yang peduli terhadap pelestarian budaya.
"Hal itu menunjukkan bahwa batik adalah warisan budaya yang terus hidup dan berkembang. Setelah pameran ini, kami akan melanjutkan program pameran bertema dengan menghadirkan Ramadhan Festival yang akan menampilkan koleksi batik mencerminkan pengaruh budaya Islam," katanya pula.
Baca juga: Wamen Kebudayaan motivasi anak muda di Pekalongan untuk lestarikan batik
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025