Logo Header Antaranews Jateng

Toleransi saat berlebaran

Senin, 18 Juni 2018 01:25 WIB
Image Print
Presiden RI Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan warga pada acara halalbihalal di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15-6-2018). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Hari raya keagamaan merupakan momentum yang tepat untuk menanamkan benih toleransi antarumat beragama di Tanah Air.
Halalbihalal merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia setelah umat Islam menunaikan ibadah puasa Ramadan. Sejumlah pejabat, mulai dari wali kota/bupati hingga Presiden menggelar halalbihalal dengan kemasan open house usai Salat Idulfitri.

Acara griya terbuka ini tidak sekadar mempertemukan antara pemimpin dan rakyatnya, tetapi bisa pula menjadi momentum meningkatkan toleransi antarumat beragama di Tanah Air. Mereka yang hadir pada acara tersebut, tidak hanya umat Islam, nonmuslim pun ada di antara mereka yang berhalalbihalal sekaligus menyampaikan selamat Idulfitri 1439 Hijriah.

Bisa dikatakan, hari raya keagamaan merupakan momentum yang tepat untuk menanamkan benih toleransi antarumat beragama di Tanah Air. Bahkan, masyarakat di Kota Manado, Sulawesi Utara, yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, mengunjungi sejumlah rumah milik kaum muslim untuk berhalalbihalal dan menyampaikan selamat Idulfitri 1439 Hijriah.

Sebelumnya, Laskar Merah Putih Sulawesi Utara ikut mengamankan pawai takbiran. Organisasi kemasyarakatan (ormas) ini bersama dengan polisi turut memberi rasa aman kepada umat Islam yang menunaikan Salat Idulfitri di Ibu Kota Provinsi Sulut itu. Apa yang dilakukan ini, kata Ketua Harian Laskar Merah Putih Sulut Stenly Sendouw kepada Antara di Manado, Jumat (15-6-2018), tidak lain untuk menjaga keragaman dan toleransi di provinsi itu.  
    
Pada tahun lalu, ketika umat Nasrani merayakan Natal, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dari Gerakan Pemuda Ansor mengerahkan anggotanya untuk menjaga gereja-gereja. Ini adalah wujud nyata menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menengok kembali apa yang dilakukan masyarakat Kota Manado dan pejabat di sana pada hari pertama Idulfitri 1439 Hijriah, Jumat (15-6-2018), patut menjadi contoh daerah lain. Bahkan, berkunjung kepada orang tua, sanak saudara, kerabat, dan handai tolan menjadi tradisi masyarakat Manado setiap hari raya, termasuk Lebaran tahun ini.

Sebagaimana laporan wartawan Antara, Wali Kota Manado Vicky Lumentut bersama Wakil Wali Kota Mor Bastiaan dan Ketua/Wakil Ketua TP PKK Manado pada hari-H Idulfitri 1439 Hijriah mengunjungi sejumlah pejabat pemerintah maupun swasta. Mereka menyampaikan selamat berhari raya.

Jika melihat suasana di Kota Manado, hari raya keagamaan merupakan momen untuk saling bermaaf-maafan sekaligus mempererat tali silaturahmi yang selama ini sudah terjalin dengan baik di antara anak bangsa. Apalagi, dengan saling berkunjung pada hari raya. Hal ini menunjukkan rasa persaudaraan yang tinggi sekaligus bentuk toleransi yang perlu menjadi tradisi sepanjang masa.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024