
Gubernur dan Wagub Jateng gelar kriya di Wisma Perdamaian

Semarang (ANTARA) - Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen menggelar gelar kriya di Wisma Perdamaian, Semarang, Senin, dihadiri beragam kalangan.
Pada gelar kriya tersebut, Luthfi-Yasin didampingi Sekda Jateng Sumarno, serta pejabat struktural dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng juga mendampingi.
"Gelar kriya diawali dengan pembagian zakat oleh gubernur, wakil gubernur, dan sekda Jateng kepada kaum duafa dan fakir miskin dengan total keseluruhan sekitar 1.000 paket.
Setelah itu, dilanjutkan menerima silaturahim dari berbagai kalangan, di antaranya Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, kemudian para tokoh agama, masyarakat umum, dan pegawai di lingkungan Pemprov Jateng.
Menurut Luthfi, Idul Fitri pada tahun ini terasa berbeda baginya, bukan hanya karena ini tahun pertama menjabat sebagai Gubernur Jateng, tetapi menjadi tahun pertama merayakan Lebaran sebagai warga sipil atau pensiun sebagai aparat penegak hukum.
"'Gelar kriya pertama saya sebagai Gubernur dan Gus Yasin sebagai Wakil Gubernur. Kalau kemarin saya itu suasananya dinas, di sini ada suatu kekerabatan yang sangat luar biasa. Ini nuansanya beda, tidak ada istilahnya ewuh pakewuh, semua memberikan masukan, semua silaturahim," katanya.
Luthfi menceritakan perbedaan saat menjabat sebagai Kapolda Jateng dengan menjadi seorang gubernur, sebab saat menjadi anggota polisi tidak ada cuti, mengingat pada saat Lebaran fokus memberikan pelayanan dan pengamanan kepada masyarakat yang merayakan.
"Inilah bentuk suatu keluarga dalam negara yang harus kita tingkatkan, bahwa kantor gubernur adalah rumah rakyat, jadi semuanya ikut serta. Kaum duafa dan fakir miskin ikut semua, OPD semua ikut. Inilah representasi hadirnya negara di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Ia menilai rasa kekerabatan, gotong royong, tepa selira, dan kebersamaan sangat terasa pada acara tersebut yang tercermin, baik di tingkat dinas maupun masyarakat umum.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menambahkan bahwa gelar kriya itu sesuai dengan semboyan yang tertera pada Gedung Wisma Perdamaian Rumah Rakyat.
Kompleks Wisma Perdamaian dulu sempat digunakan sebagai rumah dinas gubernur, namun seiring perjalanan waktu dibuka untuk umum, sehingga masyarakat dapat menggunakan untuk berbagai kegiatan, khususnya di aula gedung.
"Sesuai tema yang di atas itu, ada tulisannya Rumah Rakyat," kata Gus Yasin sambil menunjuk bagian atas Gedung Wisma Perdamaian.
Baca juga: Gubernur Jateng akan Shalat Id di Lapangan Simpang Lima Semarang
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025