Tim medis paralayang tuai pujian saat evakuasi atlet Afghanistan
Minggu, 26 Agustus 2018 09:48 WIB
Manajer Pertandingan Cabang Olahraga Palarayang, Wahyu Yudha, di Bogor, Minggu mengatakan, cabang olahraga Paralayang memiliki Tim Rescue dan Tim Medis yang bergerak cepat dalam memberikan pertolongan pertama kepada atlet.
"Cabang olahraga Paralayang sudah menyiagakan tim medis dan tim rescue sejak hari pertama pertandingan sampai hari akhir nanti, kita juga menyiagakan satu helikopter dari Basarnas yang 'standby' di sini 24 jam," kata Wahyu.
Kemampuan tim rescue (pencarian dan penyelamatan) dan tim medis yang cepat dan sigap dalam memberikan pertolongan pertama teruji pada saat atlet Afghanistan dan China mengalami cedera pada 22 Agustus 2018.
Atlet putri Afghanistan, Lida Hozoori mengalami kejadian 'stall' atau kehilangan daya angkut parasutnya saat pertandingan nomor Ketepatan Mendarat.
Stall terjadi ketika atlet melakukan kebanyakan 'break' atau mengerem ketika akan mendarat, sehingga payung atau parasut yang digunakan mengalami stall atau kehilangan daya angkut.
Ketika payung kehilangan daya angkut, menyebabkan pendarat secara keras, atlet Afghanistan terjatuh dari ketinggian kurang lebih 10 meter.
"Lida mengalami fraktur sehingga harus dirujuk ke RSPAD," katanya.
Evakuasi atlet Afghanistan dilakukan secara cepat menggunakan helikopter Basarnas, hal ini berdasarkan pertimbangan tim medis, memilih untuk merujuk ke RSPAD.
Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024