Paus Serukan Penghentian Pembuangan Sampah Plastik di Lautan
Minggu, 2 September 2018 08:07 WIB
Kita tidak bisa membiarkan laut dan samudra kita dikotori plastik mengambang,Vatikan (Antaranews Jateng/Antara/Reuters) - Paus Fransiskus, yang berbicara kuat untuk gerakan melawan pemanasan dunia dalam beberapa waktu tahun belakangan, pada hari Sabtu (1-9-2018) menyerukan kerja sama untuk menghentikan lautan di dunia menjadi penuh sampah plastik.
"Kita tidak bisa membiarkan laut dan samudra kita dikotori plastik mengambang, yang tiada habis," kata Paus.
Paus melanjutkan, "Kita perlu berdoa seolah-olah semua tergantung pada pemeliharaan Tuhan dan bekerja seperti jika semua tergantung pada kita."
Tanggapan kepausan itu berasal dari pesan untuk hari doa tahunan keempat "untuk perlindungan penciptaan" yang dirayakan dengan golongan Kristen lain.
Di hadapan sekitar 100 pemimpin usaha yang diundang ke Vatikan untuk acara itu, Paus mengatakan, "Kita masing-masing harus bertanggung jawab untuk orang lain dan untuk masa depan planet kita."
Angka Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan 8.000.000 ton plastik (botol, kemasan, dan limbah lain) masuk ke samudra tiap tahun, membunuh kehidupan laut dan memasuki rantai makanan manusia.
Ilmuwan mendesak pembatasan lebih ketat pada sampah plastik.
Pada bulan Desember, hampir 200 negara sepakat membatasi pencemaran plastik di lautan.
Fransiskus menulis naskah utama bernama "Laudato Si" (Terpuji Jadilah) tentang perlindungan lingkungan dari pemanasan dunia pada tahun 2015.
Paus memihak yang percaya bahwa pemanasan dunia setidak-tidaknya sebagian akibat ulah manusia. Ia memuji ilmuwan yang bekerja untuk menjaga suhu bumi terkendali.
Pewarta : B. Soekapdjo
Editor:
Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024