Logo Header Antaranews Jateng

Advan enggan ikut perang harga melawan kompetitor

Sabtu, 27 Oktober 2018 08:10 WIB
Image Print
Advan S50 4G dengan bundling Ooredoo resmi diluncurkan di Jakarta, Jumat (26/10/2018). (ANTARA News/Arindra Meodia)
Jakarta (Antaranews Jateng) - Tahun ini beberapa brand baru mulai menginjakkan kaki di pasar smartphone Indonesia, mulai dari Honor yang dirilis awal tahun, Pocophone yang merupakan sub-brand Xiaomi, hingga Realme yang diluncurkan awal bulan ini.

Perusahaan teknologi asli Indonesia, Advan, menegaskan tidak ingin terjebak perang harga, yang banyak ditawarkan brand smartphone tersebut di segmen Rp2 juta hingga Rp3 juta.

"Dalam masa kompetisi seperti ini pasti sah-sah saja, jadi sekarang bagaimana Advan bisa bersaing dengan kompetisi," ujar Marketing Director Advan Tjandra Lianto, dalam peluncuran S50 4G di Jakarta, Jumat.

"Kita ingin berkolaborasi menghasilkan sesuatu yang berbeda dan bisa memberikan warna yang baru dibanding kita perang-perangan harga, jadi kita memberikan benefit, memberikan value yang baik," sambung dia.

Salah satu upaya yang dilakukan Advan adalah berkolaborasi dengan operator Indosat Ooredoo dalam menghadirkan S50 4G yang dibandrol Rp777 ribu.

Tjandra mengatakan bahwa Advan saat ini fokus ke entry level untuk mengejar segmen yang bukan pengguna 4G.

"Mereka yang awalnya menggunakan feature phone atau smartphone murah, otomatis mereka menggunakan smartphone dengan segmen yang disesuaikan," kata Tjandra.

"Dengan bundling kita berharap mereka bisa pindah dan menjadi pengguna 4G dengan smartphone yang affordable dan bisa membawa mereka lebh nyaman dan familier," lanjut dia.

Smartphone bunding nampaknya semakin dilirik para operator. Pekan lalu, Axis berkolaborasi dengan SPC Mobile juga meluncurkan Hyphone dengan harga mulai dari Rp999 ribu.

Sebelumnya, XL juga menghadirkan Xtream, ponsel kolaborasi dengan Evercoss dan Youtube pada awal April. Menghadirkan dua varian, Xtream ditawarkan dengan harga mulai dari Rp649 ribu.

Hal ini membuat Tjandra optimistis dengan segmen yang digarapnya. "Sekitar 12 juta pengguna yang masih belum menggunakan 4G," ujar dia.

Selain kolaborasi, Tjandra menambahkan bahwa pengembangan produk menjadi kunci untuk bersaing. Advan terus mengembangkan IDOS, sistem operasi yang dikembangkan khusus oleh Advan, yang menghadirkan berbagai fitur kemanan khas Advan, diantaranya anti-theft.
 

 



Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024