Pemprov siapkan Jateng jadi ladang investasi 2025
Kamis, 22 November 2018 20:25 WIB
"Saat ini terus dilakukan proses penataan kawasan industri, serta menyiapkan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, ketersediaan listrik dan air," kata Kepala DPMPTSP Provinsi Jateng Prasetyo Aribowo dalam sebuah dialog terbuka di Room Inc Hotel Semarang, Kamis.
Menurut dia, progres investasi di Jateng cukup bagus karena hingga triwulan ketiga 2018, target investasi telah terealisasi 90 persen atau di atas Rp42 triliun.
Ia optimistis capaian investasi pada tahun ini akan melebihi target seperti yang pernah dicapai pada 2017, apalagi pada tiga bulan terakhir di 2018 sudah mulai meningkat.
Ia menyebutkan, total serapan proyek di Provinsi Jateng menembus angka 2.583 buah dengan perincian sebagai berikut, 936 proyek dari penanaman modal asing (PMA) dan 1.647 proyek dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Jumlah proyek itu, kata dia, meningkat dibanding periode yang sama pada 2017 yang hanya mencatat total 1.940 proyek yakni 890 proyek PMA dan 1.050 proyek PMDN.
Kendati demikian, meski jumlah proyek meningkat, tapi jumlah serapan tenaga kerja industri PMA di Jateng justru menurun.
"Jika 2017 ada 98.883 tenaga kerja yang diserap, pada tahun ini turun menjadi 84.447 tenaga kerja. Tenaga kerja Indonesia turun dari 67.395 orang menjadi 42.690 orang, sedangkan tenaga kerja asing? juga menurun dari 509 orang menjadi 403 orang," ujarnya.
Prasetyo berpendapat menurunnya tenaga kerja tersebut disebabkan sektor utama penyumbang investasi adalah listrik, gas, dan air, tapi sektor energi lebih padat modal serta teknologi dan sedikit tenaga kerja.
Selain itu disebabkan kualifikasi tenaga kerja yang belum sesuai dengan kebutuhan industri yang salah satunya di perusahaan padat karya di Kabupaten Boyolali.
Dialog terbuka bertema investasi tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Himpunan Kawasan Industri Setyo Adi Paminto dan Dosen FEB Unika Soegijapranata Westri Kekalih sebagai narasumber.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2025