Logo Header Antaranews Jateng

Taylor Swift gunakan teknologi untuk identifikasi para penganggu

Sabtu, 15 Desember 2018 13:14 WIB
Image Print
Penampilan Penyanyi Taylor Swift dalam ajang American Music Awards 2018 di Los Angeles, California, Rabu (10/10/2018). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mario Anzuoni/pras.)
Jakarta (Antaranews Jateng) - Taylor Swift merasa sangat terganggu dengan para penguntit yang agak rumit, dan ia mencoba menggunakan teknologi pengenalan wajah (face recognition) untuk mengidentifikasi para pengganggu di konsernya bertajuk “Rose Bowl” di California pada musim semi mendatang.

Penggemar dan penonton tanpa sadar akan diawasi dengan teknologi pengenalan wajah di stadion tempat konser Swift. Sistem yang dibangun di stadion tersebut dihadapkan bisa menyingkirkan orang-orang yang mengancam sang bintang pop ini.

"Semua orang yang lewat akan berhenti dan menatapnya, dan perangkat lunak itu akan mulai bekerja," Mike Downing, kepala petugas keamanan dari Oak View Group dan dewan penasihat untuk tempat konser, sebagaimana dilaporkan Huffpost, dikutip Sabtu.

Downing mengatakan bahwa dia diundang untuk menghadiri konser Taylor Swift untuk membantu pembuat perangkat lunak pengenalan wajah dalam upaya menghindari penggemar yang tidak lain adalah seorang penguntit atau pengancam.

Swift dikenal sebagai artis wanita yang sering dijadikan target oleh sejumlah penguntit yang mengganggu. Awal bulan ini, seorang pria bernama Roger Alvarado mengaku bersalah atas percobaan perampokan dan penghinaan setelah masuk ke rumah Swift di New York City.

Ia melakukan hal layaknya seorang pemilik rumah dengan mandi dan tidur di rumah Swift. Roger pun divonis hukuman enam bulan penjara dan dijadwalkan ia akan secara resmi memulai hukuman itu pada akhir bulan ini.

Pada bulan yang sama juga di New York City, seorang pria bertopeng ditangkap karena dicurigai menguntit Swift. Pria itu ditangkap di luar rumahnya di Los Angeles dengan membawa amunisi, pisau, tali, dan sarung tangan di mobilnya.

Konser secara teknis adalah acara pribadi, dan penyelenggara diperbolehkan untuk mengawasi peserta yang mereka mau tanpa pemberitahuan.(Editor : Suryanto).
 

Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024