Sandiaga janji BPJS Kesehatan kelak tidak defisit lagi
Sabtu, 12 Januari 2019 17:47 WIB
"Tentunya ada beberapa hal yang akan dievaluasi agar BPJS Kesehatan membaik," ujarnya saat acara bersama kader Muhammadiyah di kediaman Sarjono di Jalan P. Tendean Grobogan, Sabtu.
Di antaranya, kata Sandiaga, dengan melakukan review dengan benar dan mendetail sehingga diketahui berapa kebutuhan dananya.
Selanjutnya, kata Sandi, evaluasi sistem BPJS yang mana datanya harus betul-betul sinkron agar tidak lagi berhutang terhadap rumah sakit nantinya.
"Khusus PKU Muhammdiyah se-Jateng utang BPJS Kesehatan mencapai Rp250 miliar hingga Rp300 miliar," bebernya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan menyediakan pendanaan agar tidak defisit, setelah itu akan fokus promotif dan preventif.
Menurut dia masyarakat juga perlu diajak untuk membiasakan bergaya hidup sehar agar biaya kesehatan tidak semakin tinggi.
"Targetnya, ketika kami terpilih nanti pengelolaan BPJS Kesehatan akan diperbaiki di 2019 supaya tidak ada defisit lagi," ujarnya.
Nantinya, kata dia, mulai dihitung dengan cermat layanan kesehatan yang fokus pada promotif, preventif dan memastikan bahwa rumah sakit bisa memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan konsep universal coverage.
Cawapres nomor urut 2 tersebut, tidak hanya berkunjung ke Kabupaten Grobogan karena sebelumnya juga bersilaturahmi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Wahdah Jalan Sumber Girang, Lasem, Kabupaten Rembang, Jateng, Jumat (10/1).
Sandi diterima dengan hangat oleh pengasuh Ponpes Al Wahdah Gus Affas Baidhowi.
Hadir pula Kiai Najih Maimun Zuber dan Kiai Wafi Maimun dari Sarang, Gus Aam Wahib dari Surabaya dan Gus Sholah Banyuwangi.
Kemudian blusukan ke Pasar Kota Rembang untuk berdialog dengan para pedagang.
Sandiaga Salahuddin Uno juga bertemu dengan para petani di Kabupaten Blora, sebelum bertemu dengan kader Muhammadiyah di Kabupaten Grobogan hari ini (11/1).
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024