Logo Header Antaranews Jateng

KPU Banyumas ingatkan bahaya hoaks

Jumat, 1 Februari 2019 20:21 WIB
Image Print
Anggota KPU Banyumas Hanan Wiyoko (wuryanti puspitasari)

Purwokerto (Antaranews Jateng) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,  mengingatkan masyarakat setempat akan bahaya penyebaran berita bohong atau hoaks.

 "Di tahun sensitif seperti tahun pemilu ini berita hoaks kerap diluncurkan untuk menyerang berbagai pihak, contohnya, berita hoaks yang menyerang KPU," kata Anggota KPU Banyumas Hanan Wiyoko di Purwokerto, Jumat.

Dia menyebutkan pada saat ini telah ada beberapa berita bohong yang muncul dan menyerang KPU, salah satunya hoaks tentang tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos.

"Hoaks di tahun politik berbahaya karena dapat memengaruhi opini publik terhadap lembaga penyelenggara pemilu dan pelaksanaan pemilu itu sendiri," katanya.

Untuk itu, dia mengingatkan bahwa pada era internet seperti sekarang ini masyarakat perlu mewaspadai penyebaran berita bohong.

"'Masyarakat yang sudah menjadikan gawai sebagai kebutuhannya perlu mewaspadai penyebaran berita yang kerap menimbulkan masalah ini," katanya.

KPU Banyumas, tambah dia, mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta menangkal penyebaran berita bohong dengan selalu mengidentifikasi isi berita dan tidak ikut membagikan berita yang belum jelas kebenarannya.

Dia menjelaskan untuk menangkal penyebaran berita bohong atau hoaks, masyarakat harus memperkuat literasi media dan jangan mudah percaya hanya pada satu sumber berita.

 "Selain itu, tidak langsung membagikan apabila memperoleh informasi yang belum jelas dan belum teruji kebenarannya," katanya.

Sementara itu, dosen Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman, Edi Santoso, menambahkan berita bohong merupakan bentuk penyampaian informasi yang tidak sesuai dengan fakta.

 Menurut dia, ini berawal dari niat seseorang untuk menyembunyikan sebagian informasi dan menambahkan informasi yang berbeda dengan realita. 



Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024