Program pengentasan buta aksara diluncurkan di Pekalongan
Kamis, 18 Juli 2019 18:33 WIB
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa menjadi seorang relawan dalam pengentasan buta aksara adalah pengorbanan bagi seorang pendidik.
"Gerakan para pendidik ini tentu akan mewujudkan mimpi daerah ini agar nol (zero) buta aksara. Kami menargetkan pada 2020 Kota Pekalongan dapat bebas buta aksara," katanya.
Menurut dia, menuntut ilmu bagi manusia adalah sebuah kewajiban namun belum tentu semua orang berkesempatan bisa menikmati pendidikan yang layak.
"Dahulu, banyak orang tua yang tidak mendapat kesempatan belajar membaca. Oleh karena, pada era milenial ini jangan sampai kita membiarkan orang buta aksara," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Soeroso mengatakan bahwa pihaknya pada tahun 2018 telah mengentaskan sebanyak 60 orang bebas buta aksara sehingga pada tahun 2019 diharapkan dapat meluluskan 102 orang dengan melibatkan guru dalam program itu.
"Jika ini pada tahun 2018, tutornya buka dari guru. Namun pada 2019, kami melibatkan 116 guru SD sebagai relawan tutor untuk memberikan pembelajaran pada warga yang masih buta aksara," katanya.
Ia mengatakan bahwa program pengentasan buta aksara yang mengusung tema "Dari Gelap Terbitlah Terang" dimulai pada bulan Juli 2019.
Sebelumnya, kata dia, Dindik sudah melakukan pertemuan dengan warga buta aksara untuk meneken kontrak belajar.
"Jika para warga menghendaki belajar sendiri-sendiri maka akan kami sanggupi karena Dindik memiliki banyak tutor. Kami menargetkan ingin memaksimalkan bakti para guru untuk Kota Pekalongan," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor:
D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024