Logo Header Antaranews Jateng

Kota Magelang nomine IGA 2019 karena inovasi pelayanan publik

Kamis, 26 September 2019 18:35 WIB
Image Print
Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina (kanan) saat memaparkan hasil inovasi daerah di Jakarta, Kamis (26/9/2019). (ANTARA/H0/Humas Pemkot Magelang)
Harapannya tahun ini kita bisa kedua besar, karena inovasi kita sudah mateng
Magelang (ANTARA) - Kota Magelang nomine meraih Innovative Government Award (IGA) 2019 dari Kementerian Dalam Negeri karena pemerintah daerah setempat mendorong inovasi pelayanan publik, pembangunan tata kelola pemerintahan, dan urusan kewenangan lainnya.
 
Siaran pers Humas Pemkot Magelang di Magelang, Kamis, menyebutkan oleh karena masuk 10 besar, daerah dengan julukan "Kota Sejuta Bunga" itu selanjutnya melakukan paparan, setelah sebelumnya dikunjungi tim penilai terkait dengan evaluasi inovasi daerah. 

Tim penilai IGA dari berbagai lembaga, seperti Kemenristek Dikti, LAN, LIPI, UCLG Aspac, dan Kemendagri dengan ketua, Kepala Balitbang Kemendagri Dodi Riyadmadi.

Ajang penilaian inovasi daerah pada 2019 meliputi 79 inovasi yang berasal dari perangkat daerah dan masyarakat. Sebanyak 10 daerah yang masuk nomine IGA 2019, yakni Kota Magelang, Makassar, Bandung, Malang, Cimahi, Surabaya, Denpasar, Bogor, Bontang, dan Surakarta.

Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina memaparkan inovasi daerah setempat di hadapan tim penilai di Jakarta, Kamis, dengan didampingi lima pejabat perangkat daerah setempat.

Baca juga: Peserta Diklatpim LAN tertarik pelajari inovasi pelayanan publik Kota Magelang

Inovasi Kota Magelang itu, antara lain Krenova dan Inovasi OPD-BUMD dari Badan Litbang Kota Magelang, ATCS Audio Announcer dan Cek KIR Online dari Dinas Perhubungan, DATAGO dari Diskominsta, Pakdewo dan Si Bahenol dari BPKAD, HCC dari Dinas Kesehatan, dan Gemakapitasi dari Puskesmas Magelang Utara.

“Tentu kita bersyukur masuk dalam 10 besar ini. Tahun 2018 kita mendapatkan penghargaan ini juga yang menduduki peringkat lima. Harapannya tahun ini kita bisa kedua besar, karena inovasi kita sudah mateng dan juga kita punya perda dan perwal inovasi,” ujarnya.

Windarti menyampaikan inovasi yang dibagi dalam lima tahapan, yakni karakteristik wilayah dan peluang/tantangan, latar belakang dan tujuan inovasi daerah, dan strategi serta proses inovasi dan pendanaan.

Dipaparkan pula upaya dalam penerapan inovasi daerah dan dokumentasi pendukung hasil inovasi daerah serta inovasi terbaik yang pernah dihasilkan. 

Kepala Balitbang Kota Magelang Arif Barata Sakti mengatakan Pemkot Magelang memiliki komitmen kuat untuk menumbuhkan dan mengembangkan inovasi sebagai alat mencapai visi Kota Magelang 2016-2021.

Perwujudan komitmen diawali dengan pembentukan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang sejak 1 Januari 2017 setelah sebelumnya berbentuk Kantor Penelitiaan Pengembangan (Litbang) dan Statistik sejak 2008.

Fungsi kelembagaan litbang yang merupakan satu-satunya Badan Litbang di Provinsi Jawa Tengah itu memberikan peran dalam mengawal dan mendampingi inovasi Kota Magelang. 

Peran litbang kemudian diimplementasikan dalam beberapa kegiatan yang menghasilkan inovasi-inovasi di masyarakat dan perangkat daerah.

“Pada level masyarakat dilaksanakan penjaringan Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) yang dimulai sejak tahun 2004, jauh sebelum Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 dilahirkan,” katanya. (hms).

Baca juga: Kota Magelang bangun ekosistem budaya inovasi
Baca juga: Pemkot Magelang raih Penghargaan Pemerintah Inovatif 2018
Baca juga: Tim IGA Lakukan Penilaian di Kota Magelang


Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024