Pengungsi Ambon berebutan salaman dengan Presiden Jokowi
Selasa, 29 Oktober 2019 15:37 WIB
Presiden Jokowi yang didampingi ibu negara Iriana, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Maluku Murad Ismail, tetap tersenyum dan melayani pengungsi yang berebutan bersalaman dengannya. Para pengungsi merupakan warga Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon telah menanti kehadiran Presiden Jokowi di lokasi kampus Unidar sejak pagi.
Baca juga: Pengungsi gempa Ambon melonjak jadi 170.900 jiwa
Beberapa kali Kepala Negara dengan tersenyum juga melayani para pengungsi yang berebutan untuk berswafoto dengan dirinya.
Bahkan sebelum meninggalkan lokasi kampus tersebut, Presiden juga masih menyempatkan diri untuk mendatangi pengungsi yang menunggu di pinggir jalan--dekat dengan mobil Kepala Negara--untuk berjabat tangan dengan mereka serta membagi-bagikan buku-buku dan kaos kepada anak-anak.
Sebelumnya saat tiba di lokasi penampungan pengungsi korban gempa tersebut, Presiden Jokowi sempat mengunjungi rumah sakit lapangan dr. Izak Umarella serta berdialog dengan beberapa pasien yang sedang menjalani perawatan serta para dokter dan perawat yang bertugas di rumah sakit darurat tersebut.
Baca juga: Ibas Kunjungi Pengungsi Korban Kebakaran di Masjid Jami Ambon
Presiden juga sempat melihat sejumlah tenda pengungsian termasuk tenda yang dikhususkan untuk pemulihan trauma bagi anak-anak yang terdampak gempa serta membagi-bagikan buku kepada mereka.
Kepala Negara juga berdialog dengan perwakilan pengungsi serta para raja dan Latupati (pemuka adat) dari Kota Ambon, Maluku Tengah dan SBB.
Kunjungan Presiden Jokowi untuk memastikan penanganan rekonstruksi pascagempa magnitudo 6,5 yang mengguncang tiga wilayah di Provinsi Maluku tersebut dapat dilakukan dengan segera.
"Pembangunan rumah yang rusak berat, sedang maupun ringan akan segera dilaksanakan secara swakelola. Dananya sudah ada dan hanya menunggu proses pencairan saja," tegas Presiden.
Presiden memastikan bantuan perbaikan rumah warga yang rusak jumlahnya sama seperti yang diberikan di daerah terdampak gempa lainnya, yakni Rp50 juta untuk rumah rusak berat, Rp25 juta untuk rumah rusak sedang dan Rp10 juta untuk rumah rusak ringan.
Presiden meminta warga tidak khawatir karena seluruh data kerusakan akibat gempa sudah masuk ke mejanya dan akan segera ditindaklanjuti.
"Kita semuanya harus optimis bahwa in syaa Allah kita bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sini. Kita berdoa bersama semoga tidak ada gempa lagi, apalagi tsunami, dan kita bisa memulai membangun rumah-rumah yang rusak kemudian fasilitas umum yang rusak sesegera mungkin," kata Presiden.
Pewarta : Jimmy Ayal
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024